Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Tingkat Konsumsi Buah-buahan Indonesia Rendah, Jauh dari Rekomendasi WHO

Kompas.com - 09/08/2021, 14:35 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengungkapkan, tingkat konsumsi buah-buahan oleh masyarakat Indonesia masih rendah.

Hal tersebut, menurut dia, dihitung berdasarkan rekomendasi badan kesehatan dunia (WHO).

"Meskipun kita memiliki banyak buah-buahan khas Indonesia. Namun, tingkat konsumsi buah kita masih rendah, yakni 88,5 gram per orang per hari. Masih jauh di bawah rekomendasi WHO sebesar 150 gram per orang per hari," ujar Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara Gelar Buah Nusantara 2021 yang ditayangkan YouTube Perekonomian RI, Senin (9/8/2021).

Baca juga: Jokowi: Saya Tak Mau Lagi Dengar Pengusaha Kesulitan Dapat Izin Usaha

Padahal, lanjut Jokowi, di masa pandemi seperti sekarang ini masyarakar harus terus menjaga stamina dan meningkatkan imunitas tubuh.

Mengkonsumsi lebih banyak buah dan sayur disebutnya sangat penting untuk membantu kondisi tubuh tetap sehat dan terhindar dari penyakit.

"Kita punya banyak buah-buahan khas Indonesia yang mudah diperoleh, terjangkau harganya dan mengandung banyak vitamin yang menyehatkan tubuh," ucap Jokowi.

"Karena itu saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih banyak lagi mengkonsumsi buah-buahan, mencintai aneka buahan nusantara yang berlimpah dengan kandungan gizi yang tidak kalah dibandingkan buah impor," ujar dia.

Baca juga: Jokowi: UU Cipta Kerja Dukung Upaya Pencegahan Korupsi karena Pangkas Sistem Perizinan

Kepala Negara menekankan, dengan mengkonsumsi buah nusantara, bukan saja menambah asupan gizi di masa pandemi, tapi juga untuk membantu para petani buah lokal.

Ke depannya, Jokowi ingin buah nusantara makin disukai, makin digemari, bukan hanya oleh masyarakat di dalam negeri, tapi juga mulia masuk ke pasar internasional.

Dia menyebutkan, potensi pasar ekspor masih sangat terbuka lebar dan peluangnya masih sangat menjanjikan.

"Kita sudah mengekspor mangga, nanas, pisang, manggis ke berbagai negara. Kita ingin mengekspor lebih banyak lagi aneka buah-buahan nusantara. Sehingga buah Indonesia juga digemari oleh masyarakat di berbagai negara," tutur Jokowi.

"Untuk bisa masuk pasar internasional kuncinya hanya satu, buah nusantara harus makin berdaya saing, baik dari sisi harga maupun kualitas, harganya harus kompetitif, cita rasanya terjaga, pasokannya berlanjut, produksinya tidak pernah putus, packagingnya juga menarik," kata dia.

Baca juga: Jokowi: Jika Ada Aparat Pemerintah Tidak Bersih, Laporkan ke Saya

Oleh karenanya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta agar ekosistem usaha buah nusantara harus terus ditata mulai dari hulu sampai hilir.

Petani buah harus dibantu dengan informasi dan sains terbaru agar produktivitasnya makin meningkat.

"Di samping itu, akses kepada permodalan juga harus diperkuat, teknologi penyimpanan harus semakin baik, supply chains juga harus semakin efisien, konektivitas antar daerah dan juga untuk ekspor buah juga harus semakin lancar," kata Jokowi.

"Promosi buah nusantara di dalam negeri maupun di luar negeri juga harus ditingkatkan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com