Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes RI Sebut Tidak Terjadi "Panic Buying" di China akibat Munculnya Kasus Baru Covid-19

Kompas.com - 07/08/2021, 13:29 WIB
Wahyuni Sahara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun mengatakan, di negara itu tidak terjadi panic buying seperti yang ramai diberitakan akibat munculnya kasus baru Covid-19.

"Panic buying sih enggak ya. Belajar dari pengalaman, stok selalau tersedia di sini. Saya kan di sini sejak tahun lalu juga. Jadi, enggak," ujar Djauhari dalam dalam Polemik Trijaya dengan Indonesia di tengah Covid dunia pasca tembus 200 juta melalui YouTube MNC Trijaya, Sabtu (7/8/2021).

Namun, menurut Djauhari memang terjadi antrian untuk melakukan polymerase chain reaction atau PCR test.

"Cuma kemudian kalau antre untuk PCR test dan lain-lain itu memang dilakukan, kata Djauhari.

Baca juga: Pemerintah Negosiasi dengan India dan China untuk Impor Obat Penanganan Covid-19

Munculnya varian baru di China, kata Djauhari, membuat pemerintah Tingkok kembali mengimbau masyarakat untuk memperketat protokol kesehatan, tracing ditingkatkan kemudian melakukan percepatan vaksinasi Covid-19.

"Jadi langkah-langkah yang dilakukan pemerintah China itu vaksinasi digiatkan, masker dan lain-lain dibagikan, seperti cuci tangan lagi, prokes, suhu tubuh diukur, kemudian health kit untuktracing. Health kit diaktifkan lagi sejak merebak Covid-19 varian baru di sini," katanya.

Kegiatan sekolah di daerah yang berisiko tinggi Covid-19 juga ditunda semenatara waktu, serta tempat wisata juga kembali ditutup akibat munculnya varian baru di China.

"Pendidikan misalnya sekolah sekolah yang memiliki high risk ditunda semester sekolah. Mestinya kan udah dimulai, tapi ditunda sementaara atau online," kata dia.

"Begitu juga objek wisata yang high atau medium risk ditutup untuk sementara. Seperti itu yang terjadi," ujar Djauhari.

Baca juga: Covid-19 Melonjak Drastis, Pemerintah Minta Bantuan Singapura hingga China

Meski begitu, kehidupan masyarakat di China tetap normal meski ada varian baru. Hanya saja protokol kesehatan yang diperketat.

"Saya kira sudah dua minggu yang lalu, saya jalan-jalan ke kota sudah back to normal, tapi prokes tetap. Harus pakai masker. Harus tunjukkan health kit, harus dicek suhu badannya. Sekarang dengan berkembanganya varian baru lebih ketat saja," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Nasional
Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Nasional
Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Nasional
Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Yusril Nilai Tak Semua Partai Harus Ditarik ke Kabinet Prabowo Kelak

Nasional
Cara Urus Surat Pindah Domisili

Cara Urus Surat Pindah Domisili

Nasional
Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 20 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi 'Amicus Curiae' di MK

TKN Klaim 10.000 Pendukung Prabowo-Gibran Akan Ajukan Diri Jadi "Amicus Curiae" di MK

Nasional
Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Tepis Tudingan Terima Bansos, 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi di Depan MK Jumat

Nasional
Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Jaksa KPK Sentil Stafsus SYL Karena Ikut Urusi Ultah Nasdem

Nasional
PAN Minta 'Amicus Curiae' Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

PAN Minta "Amicus Curiae" Megawati Dihormati: Semua Paslon Ingin Putusan yang Adil

Nasional
KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

KPK Ultimatum.Pengusaha Sirajudin Machmud Hadiri Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

KSAU Pimpin Sertijab 8 Pejabat Utama TNI AU, Kolonel Ardi Syahri Jadi Kadispenau

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Akan Gelar Aksi di MK Kamis dan Jumat Besok

Pendukung Prabowo-Gibran Akan Gelar Aksi di MK Kamis dan Jumat Besok

Nasional
Menteri PAN-RB Enggan Komentari Istrinya yang Diduga Diintimidasi Polisi

Menteri PAN-RB Enggan Komentari Istrinya yang Diduga Diintimidasi Polisi

Nasional
Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Juga Dilaporkan Korban ke Puspom TNI

Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Juga Dilaporkan Korban ke Puspom TNI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com