JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun mengatakan, di negara itu tidak terjadi panic buying seperti yang ramai diberitakan akibat munculnya kasus baru Covid-19.
"Panic buying sih enggak ya. Belajar dari pengalaman, stok selalau tersedia di sini. Saya kan di sini sejak tahun lalu juga. Jadi, enggak," ujar Djauhari dalam dalam Polemik Trijaya dengan Indonesia di tengah Covid dunia pasca tembus 200 juta melalui YouTube MNC Trijaya, Sabtu (7/8/2021).
Namun, menurut Djauhari memang terjadi antrian untuk melakukan polymerase chain reaction atau PCR test.
"Cuma kemudian kalau antre untuk PCR test dan lain-lain itu memang dilakukan, kata Djauhari.
Baca juga: Pemerintah Negosiasi dengan India dan China untuk Impor Obat Penanganan Covid-19
Munculnya varian baru di China, kata Djauhari, membuat pemerintah Tingkok kembali mengimbau masyarakat untuk memperketat protokol kesehatan, tracing ditingkatkan kemudian melakukan percepatan vaksinasi Covid-19.
"Jadi langkah-langkah yang dilakukan pemerintah China itu vaksinasi digiatkan, masker dan lain-lain dibagikan, seperti cuci tangan lagi, prokes, suhu tubuh diukur, kemudian health kit untuktracing. Health kit diaktifkan lagi sejak merebak Covid-19 varian baru di sini," katanya.
Kegiatan sekolah di daerah yang berisiko tinggi Covid-19 juga ditunda semenatara waktu, serta tempat wisata juga kembali ditutup akibat munculnya varian baru di China.
"Pendidikan misalnya sekolah sekolah yang memiliki high risk ditunda semester sekolah. Mestinya kan udah dimulai, tapi ditunda sementaara atau online," kata dia.
"Begitu juga objek wisata yang high atau medium risk ditutup untuk sementara. Seperti itu yang terjadi," ujar Djauhari.
Baca juga: Covid-19 Melonjak Drastis, Pemerintah Minta Bantuan Singapura hingga China
Meski begitu, kehidupan masyarakat di China tetap normal meski ada varian baru. Hanya saja protokol kesehatan yang diperketat.
"Saya kira sudah dua minggu yang lalu, saya jalan-jalan ke kota sudah back to normal, tapi prokes tetap. Harus pakai masker. Harus tunjukkan health kit, harus dicek suhu badannya. Sekarang dengan berkembanganya varian baru lebih ketat saja," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.