Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Kematian Akibat Covid-19 Lebih 1.000 Kasus dalam 2 Minggu, Epidemiolog: Keterlambatan Deteksi Kasus

Kompas.com - 05/08/2021, 12:30 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, rata-rata 1.000 kasus kematian akibat Covid-19 yang terjadi di Indonesia dalam dua minggu terakhir, belum menggambarkan kasus kematian yang sebenarnya.

Sebab, kata Dicky, jumlah pemeriksaan (testing) dan pelacakan (tracing) masih rendah sehingga terjadi keterlambatan penemuan kasus Covid-19.

"Kematian 1.000 kasus ya memang disadari itu adalah laporan yang belum memperlihatkan atau menggambarkan kematian sesungguhnya di masyarakat, karena keterlambatan pelaporan, karena minimnya testing," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Kamis (5/8/2021).

Baca juga: Kematian Covid-19 Tembus 100.000 dan Vaksinasi Dosis Kedua yang Baru 10 Persen

Dicky mengatakan, banyak warga yang tidak diketahui penyebab kematiannya karena belum dilakukan testing.

Selain itu, menurut penghitungan Dicky, dengan 1.000 kematian per hari, angka positif Covid-19 harian bisa jadi berada di angka 120.000.

Namun, angka tersebut tidak terlihat karena minimnya tracing dan testing.

"Lebih dua minggu, tiga mingguan, 1.000 kasus kematian saja tanpa memperhitungkan varian Delta sebetulnya kontribusi dari 120.000 kasus infeksi dalam sehari, artinya itu selama PPKM darurat kita enggak ditemukan itu," ujarnya.

Dicky menuturkan, kasus kematian harus dievaluasi dan diamati karena menjadi indikator untuk menunjukkan tingkat keparahan pandemi di suatu wilayah.

Baca juga: Naik 348 Persen pada Juli, Kematian Pasien Covid-19 Diharapkan Turun di Agustus

Karena kasus kematian berkaitan erat dengan keterlambatan deteksi, rujukan dan penanganan, dia berharap pemerintah dengan tenaga kesehatan bertindak lebih.

"Kunjungan ke rumah berperan penting untuk menjaring mana yang bisa isoman mana yang enggak karena di situlah upaya negara lakukan terutama negara berkembang, untuk mencegah angka kematian," ucapnya.

Lebih lanjut, Dicky memprediksi puncak kasus kematian akibat Covid-19 akan terjadi di pertengahan Agustus.

"Ditemukan atau tidak, dilaporkan atau tidak, kematian itu akan menyebabkan hukum biologi itu berlaku. Akhirnya itu akan bertambah dan menyebar ke luar pulau Jawa," pungkasnya.

Baca juga: Angka Kematian Akibat Covid-19 Tembus 100.000 Kasus, Ini 10 Provinsi dengan Kasus Kematian Tertinggi

Sebelumnya diberitakan, angka kematian akibat Covid-19 di Tanah Air terus mengalami peningkatan.

Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Rabu (4/8/2021) menunjukkan, akumulasi kasus kematian yang diakibatkan penyakit ini mencapai 100.636 orang sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Jumlah tersebut diketahui setelah dalam 24 jam terakhir terdapat penambahan pasien Covid-19 yang tutup usia sebanyak 1.747 orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com