Tidak punya keluhan dan preeklampsia
Ibu hamil juga tidak punya tanda ataupun keluhan preeklampsia seperti kaki bengkak, sakit kepala, nyeri ulu hati, pandangan kabur dan tekanan darah di atas 140/90 mmHg. Jika ada keluhan tersebut maka vaksinasi Covid-19 ditunda dan ibu hamil dirujuk ke RS.
Tidak punya riwayat alergi
Vaksin Covid-19 bagi ibu hamil tidak disarankan jika calon ibu memiliki riwayat alergi berat seperti sesak napas, bengkak dan urtikaria atau biduran di seluruh tubuh.
Ibu hamil dengan komorbid harus dalam kondisi terkontrol
Ibu hamil dengan komorbid atau penyakit penyerta seperti jantung, diabetes melitus, asma, penyakit paru, HIV, Hipertiroid/Hipotiroid, penyakit ginjal kronik dan penyakit hati boleh divaksin mendapat vaksin Covid-19 jika kondisinya terkontrol dan tidak ada komplikasi akut.
Baca juga: Ibu Hamil di Jakarta Utara Sudah Bisa Divaksinasi Covid-19, Ini Syaratnya
Ibu hamil dengan lupus harus dalam kondisi terkontrol
Jika kondisinya terkontrol dan tidak ada komplikasi akut, ibu hamil pengidap penyakit autoimun seperti lupus boleh divaksin Covid-19.
Sedang tidak menjalani pengobatan
Apakah Anda sedang mendapat pengobatan untuk gangguan pembekuan darah, kelainan darah atau defisiensi imun dan penerima produk darah/transfusi?
Apakah Anda juga sedang mendapatpengobatan immunosupressant seperti kortikosteroid dan kemoterapi? Jika ya, maka vaksinasi ditunda dan Anda akan dirujuk ke RS.
Tidak terkonfirmasi positif Covid-19 3 bulan terakhir
Vaksinasi untuk ibu hamil juga diperbolehkan jika calon ibu tidak terkonfirmasi Covid-19 dalam tiga bulan terakhir. Jika mengalami positif Covid-19, maka vaksin baru boleh diberikan setelah 3 bulan dinyatakan sembuh dari corona.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.