Fauzi menyebutkan, daerah penangkapan tersebut berada di sekitar Kepulauan Natuna.
Ia memaparkan, laju eksploitasi ikan tersebut berada di atas nilai optimumnya, yaitu 0,5. Nilai ini mengindikasikan terjadinya overexploitation.
Baca juga: Irjen KKP: Kebijakan Ekspor Benur Dibuka Usai Studi Banding ke Australia
“Untuk menjaga kelestarian sumber daya Ikan Selar Bentong, perlu dilakukan beberapa opsi pengelolaan perikanan, yakni penutupan area dan saat musim pemijahan, kemudian perlunya pembatasan jumlah unit penangkapan dengan cara mengatur perizinan armada penangkapan di bawah upaya optimumnya,” papar Fauzi.
Ia menilai, survei larva perlu dilakukan guna mengetahui lokasi pemijahan Ikan Selar Bentong untuk dijadikan dasar dalam kebijakan pengelolaan perikanan, terutama berkaitan dengan closed area saat terjadinya musim pemijahan atau closed season.
Menurut Fauzi, cara memulihkan kondisi sumber daya perikanan Selar Bentong adalah mengatur jumlah unit alat tangkap agar tidak melebihi nilai upaya optimal (FMsy), yaitu 6.178 unit di seluruh Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Laut Natuna Utara.
Baca juga: Jaga Sektor Kelautan dan Perikanan, Menteri KP Bekali BROL Jembrana dengan Teknologi Mumpuni
Kondisi sumber daya perikanan Selar Bentong juga dapat dipulihkan dengan memperbesar ukuran mata jaring minimal 2,75 inci.
Sebagai informasi, masyarakat dapat mengakses konten sharing session dari BRSDM dengan mengunjungi kanal YouTube BRSDM pada laman berikut ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.