JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Bidang Data dan IT Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, kasus kematian akibat Covid-19 sempat melonjak drastis, yakni sebesar 348 persen.
Kondisi ini terjadi pada periode Juni-Juli 2021. Menurut Dewi, dalam periode tersebut kasus kematian empat kali lipat lebih tinggi daripada periode Mei hingga Juni.
"Dari Juni ke Juli ini yang sangat rekor. Dalam waktu satu bulan terjadi penambahan jumlah kematian bulanan sebesar 27.409 atau meningkat 348 persen," ujar Dewi dalam talkshow virtual melalui YouTube BNPB, Rabu (4/8/2021).
Baca juga: Kemenkes: Risiko Kematian Akibat Covid-19 pada Lansia Tinggi, Segera Dapatkan Vaksinasi
Sementara itu, pada periode Mei sampai Juni kenaikan kasus kematian tercatat sebesar 55 persen.
Menurut Dewi, kenaikan ini sebenarnya tercatat cukup drastis jika dibandingkan periode sebelumnya.
"April ke Mei ada peningkatan jumlah kematian 12 persen," ungkap Dewi.
Kemudian, pada periode Januari-Maret, kasus kematian sebenarnya mengalami penurunan. Pada periode Januari ke Februari angka kematian turun 14 persen.
Kemudian, pada Februari hingga Maret turun 22 persen.
"Pada Maret ke April kematian turun 6,9 persen," tutur Dewi.
"Kalau kita lihat tren Januari hingga April ini ada penurunan sebetulnya. Kita ada penurunan angka kematian bulanan," tambah Dewi.
Baca juga: Menilik Tingginya Kasus dan Kematian akibat Covid-19 di Jawa-Bali Selama PPKM Level 4
Berdasarkan catatan Kompas.com, periode 8 Juli hingga 20 Juli 2021, kematian akibat Covid-19 tercatat ada 10.217 kasus di Jawa dan Bali.
Kemudian, pada 21 Juli hingga 2 Agustus 2021, kasus kematian meningkat menjadi 15.481 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.