Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPR Minta Pemerintah Gandeng Tokoh Masyarakat untuk Tekan Kasus Covid-19 di Pedesaan

Kompas.com - 04/08/2021, 14:53 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Puan Maharani menilai, pemerintah perlu cara khusus untuk menangani lonjakan kasus Covid-19 di wilayah pedesaan.

Pasalnya, persoalan yang muncul tak hanya sebatas pada lonjakan kasus yang terjadi, tetapi juga meningkatnya angka kematian akibat penyakit ini.

"Dengan akses informasi yang tidak sebaik di kota, masyarakat desa perlu lebih diberi sosialisasi tentang bahaya Covid-19, berikut pencegahan dan penanggulangannya," kata Puan dalam keterangannya, Rabu (4/8/2021).

Ia menyayangkan masih banyak laporan tentang protokol kesehatan yang belum optimal yang  dilakukan di desa.

Belum optimalnya protokol itu juga termasuk protokol pemakaman warga desa yang meninggal dunia akibat Covid-19.

Baca juga: Pemerintah Akan Intervensi untuk Tekan Penyebaran Covid-19 di Hulu, hingga Pedesaan

Oleh karena itu, menurutnya, dibutuhkan pasokan informasi yang masif terhadap warga di perdesaan terkait bahayanya Covid-19.

"Pasokan informasi tentang bahaya dan cara penanggulangan Covid-19 harus merata antara masyarakat desa dan kota, karena virus ini menginfeksi tanpa memandang wilayah," ujarnya.

Ketua DPP PDI-P itu menyarankan agar pemerintah menggandeng tokoh-tokoh masyarakat desa untuk menyosialisasikan bahaya dan cara penanggulangan Covid-19.

Menurutnya, di samping pendekatan kesehatan, pendekatan agama dan budaya juga perlu dilakukan oleh tokoh masyarakat desa jika dianggap efektif.

"Tokoh-tokoh desa yang berpengaruh perlu digandeng untuk mempengaruhi warga desa dengan berbagai pendekatan yang positif untuk pencegahan dan penanggulangan penyakit ini," jelasnya.

Puan mengatakan, solidaritas warga yang tinggi di perdesaan sebenarnya menjadi modal yang penting untuk melawan Covid-19.

Baca juga: Babak Belur karena Pandemi Covid-19, Pengusaha Warteg: Mau Sampai Kapan PPKM Level 4?

Namun, solidaritas tersebut perlu dibarengi informasi dan pemahaman yang baik tentang penyakit yang mewabah ini.

"Solidaritas tinggi itu penting, tapi pemahaman yang baik tentang penyakit ini juga tak kalah penting. Kalau dua hal ini berjalan dengan baik, masyarakat baik di kota maupun di desa akan lebih efektif melawan Covid-19," tutur dia.

Lebih lanjut, Puan mengingatkan pemerintah agar layanan kesehatan dan vaksinasi juga menjangkau masyarakat yang berada di desa-desa, termasuk desa tertinggal di luar Pulau Jawa.

Pemerintah, kata dia, juga diminta fleksibel dalam prosedur melayani vaksinasi masyarakat desa.

"Semua warga Indonesia berhak untuk divaksinasi. Jadi untuk hal-hal terkait administrasi, apalagi untuk masyarakat adat, pemerintah sebisanya fleksibel,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, peningkatan penularan virus corona juga dialami di daerah pedesaan.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menilai, hal tersebut dikarenakan angka ketidakpatuhan masyarakat terhadap protokol pencegahan virus corona masih tinggi.

Baca juga: Kemenkes: Risiko Kematian Akibat Covid-19 pada Lansia Tinggi, Segera Dapatkan Vaksinasi

"Angka ketidakpatuhan ini masih tergolong tinggi dan implikasi dari minimnya protokol kesehatan adalah kenaikan penularan di daerah," kata Wiku dalam konferensi pers melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (29/7/2021).

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 hingga 29 Juli 2021, sebanyak 27,03 persen desa/kelurahan di Indonesia memiliki kepatuhan rendah dalam menggunakan masker.

Kemudian, 28,36 persen desa/kelurahan masyarakatnya mencatatkan kepatuhan rendah dalam menjaga jarak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com