Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KY Wawancara 5 Calon Hakim Agung Hari Ini, Salah Satunya Hakim yang Bebaskan Muchdi Pr

Kompas.com - 04/08/2021, 07:15 WIB
Tatang Guritno,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

Suharto memulai kariernya di bidang hukum sejak tahun 1987. Ia disumpah menjadi hakim di Pengadilan Negeri (PN) Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Ia juga pernah menjadi hakim di PN Jakarta Selatan pada tahun 2007 hingga 2009.

Baca juga: Jawaban Calon Hakim Agung Saat Ditanya soal Maraknya Penegak Hukum Terjerat OTT KPK

Saat itu Suharto pernah menangani perkara pembunuhan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Munir Said Thalib.

Suharto bersama dua hakim anggota Ahmad Yusak dan Haswandi mengadili mantan Deputi V Badan Intelijen Negara (BIN) Muchdi Purwopradjono pada tahun 2008 yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.

Namanya sempat kontroversial karena dalam perkara itu majelis hakim memutuskan bahwa Muchdi tidak bersalah.

Pasca putusan tersebut Suharto cs sempat diperiksa oleh Komisi Yudisial beranggotakan Busyro Muqodas, Zaenal Arifin dan Chatamarrasjid.

4. Hakim Tinggi PN Bandung

Subiharta merupana hakim tinggi Pengadilan Tinggi (PT) Bandung.

Pria berusia 63 tahun ini sebelumnya pernah bertugas sebagai hakim tinggi di PT Kendari dan PT Samarinda.

Baca juga: Calon Hakim Agung Aviantara, Pengganjar Koruptor Bank Century dan Pengadaan Al Quran dengan Vonis Berat

Ia diketahui mengambil gelar sarjananya di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta kemudian meraih gelar magister di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dan meraih gelar doktor di Universitas Jayabaya Jakarta.

5. Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung

Calon hakim agung terakhir adalah Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung (MA) Prim Haryadi.

Haryadi memulai karier di bidang hukum sebagai hakim tingkat pertama di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang pada tahun 1999.

Berdasarkan data Komisi Yudisial, Haryadi pernah menjadi ketua di PN Bangkinang, PN Depok dan PN Denpasar serta PN Jakarta Selatan.

Ia mulai bergabung dengan MA sebagai Panitera Muda Perdata di tahun 2017 hingga akhirnya dilantik menjadi Dirjen Peradilan Umum tahun 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com