Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam 24 jam terakhir melaporkan, 21.436.908 orang atau 10,29 persen sudah divaksinasi dosis kedua.
Sementara, 48.106.208 orang atau 23,10 persen sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama.
Mereka yang divaksin yakni dari kalangan tenaga kesehatan, petugas publik dan lansia, masyarakat rentan, masyarakat umum dan anak usia 12-17 tahun.
Baca juga: Cerita Warga Samarinda Sulit Akses Vaksin Covid-19, Sampai 4 Kali Daftar Online
Menteri Kesehatan Budi Gunadi sebelumnya mengatakan, total 258 juta dosis vaksin akan diterima Indonesia dari Agustus-Desember 2021.
Rinciannya, 72,5 juta dosis akan diterima pada Agustus, 70,8 juta dosis akan diterima September, 40,6 juta dosis vaksin akan diterima Oktober, 35,8 juta dosis vaksin akan tiba November, dan 38,6 juta dosis vaksin akan diterima Desember.
"80 persen itu datangnya Agustus sampai Desember 258 juta sudah pasti," kata Budi dalam konferensi pers secara virtual melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (2/8/2021).
Berdasarkan jenis vaksinnya, total vaksin Sinovac yang akan diterima dari Agustus-Deptember sebanyak 97,9 juta dosis vaksin, AstraZeneca sebanyak 18,9 juta dosis vaksin.
Kemudian, vaksin Covid-19 melalui skema Covax/Gavi sebanyak 85,2 juta dosis vaksin, Moderna sebanyak 6,5 juta, dan Pfizer sebanyak 50 juta dosis vaksin.
Selain itu, masih ada sebanyak 70 juta dosis vaksin yang akan diterima pemerintah. Namun, kedatangannya belum dapat dipastikan.
Baca juga: Vaksinasi Anak di Bekasi Dimulai, Peserta Wajib Bawa Formulir Persetujuan Orang Tua
Lebih lanjut ia mengatakan, peningkatan capaian vaksinasi akan berkonsentrasi di wilayah yang mengalami lonjakan kasus positif Covid-19 dan kasus kematian yang tinggi.
Budi mengatakan, ada tujuh wilayah aglomerasi yang menjadi konsentrasi pelaksanaan vaksinasi. Ketujuh daerah tersebut terdapat di Jawa dan Bali.
"Jabodetabek, Bandung Raya, Semarang Raya, Solo Raya, Yogyakarta, Surabaya Raya, dan juga Malang Raya dan Bali itu adalah daerah yang tingkat kasus aktifnya paling tinggi dan juga kematiannya paling tinggi," ucap Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.