JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rahayu Sarawati mengatakan, Gerindra hingga kini belum dapat memutuskan terkait keputusan Prabowo Subianto terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Prabowo merupakan Ketua Umum Partai Gerindra.
Sara, sapaan Rahayu Sarawati, mengatakan, proses pengusungan calon presiden di Partai Gerindra harus melalui beberapa mekanisme internal hingga mencapai kata kesepakatan.
"Karena di dalam mekanisme partai, kami masih harus melalui beberapa hal untuk mencapai kesepakatan. Itu nanti ada pengambilan keputusan secara nasional, secara internal kami di Partai Gerindra," kata Sarawati dalam diskusi di acara rilis survei Indostrategic yang digelar virtual, Selasa (3/8/2021).
Baca juga: Survei Indostrategic: Anies-AHY Teratas dengan 20,25 Persen, Prabowo-Puan Menyusul
Adapun hal tersebut disampaikan untuk merespons hasil survei Indostrategic mengenai elektabilitas calon presiden (capres) pilihan masyarakat yang menempatkan Prabowo pada posisi teratas jika Pilpres digelar saat ini.
Hasil survei, diakui Sara, menjadi satu hal yang bermanfaat bagi Gerindra dalam menimbang sosok yang akan diusung sebagai capres dari partai.
Namun demikian, menurut Sara, dukungan terhadap Prabowo terus mengalir dari kader daerah hingga Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
"Kalau berdasarkan aspirasi dari kader Gerindra yang tidak sedikit jumlahnya, tentunya yang kami tangkap di kepengurusan pusat sampai ke daerah pun masih banyak sekali yang menginginkan beliau untuk maju kembali," tutur dia.
Selain itu, Sara mengaku bahwa Gerindra menangkap sejumlah hasil survei nasional yang juga menempatkan Prabowo pada posisi atas terkait elektabilitas capres.
Meski demikian, kata dia, persentase elektabilitas Prabowo cenderung naik turun di sejumlah survei.
"Tapi masih konsisten bahwa ada suara yang lumayan signifikan untuk mendukung beliau maju kembali sebagai calon presiden di tahun 2024," tambahnya.
Namun, Sara berpandangan bahwa hasil survei nasional masih dapat berkembang seiring berjalannya waktu.
Menurutnya, hasil survei bersifat sangat organik dan belum menentukan bahwa tokoh teratas akan memenangkan Pemilu.
"Sebab, kita semua yang di politik tahu, bahwa sampai H-1 jam saja, mending kalau satu hari, ini H-1 jam pun semuanya masih bisa berubah. Jadi, ini sifatnya masih sangat organik," jelasnya.
Lebih lanjut, ke depannya, Gerindra akan terus melihat eskalasi politik, termasuk melihat hasil survei guna menentukan siapa calon yang diusung.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indostrategic Khoirul Umam mengungkap hasil survei lembaganya terkait elektabilitas capres.