Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

POGI: Ibu Hamil Jangan Ragu untuk Vaksinasi Covid-19 asalkan Penuhi Syarat

Kompas.com - 03/08/2021, 17:10 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Budi Wiweko mengatakan ibu hamil pada trimester kedua dan ketiga tak perlu ragu untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 di sentra vaksinasi terdekat.

"Yang paling penting, usia kehamilannya di atas 3 bulan, tekanan darah di bawah 140/90 mmHg, serta tidak ada tanda maupun keluhan terkait preeklamsia berat seperti nyeri kepala, nyeri rematik, gangguan pandangan, kaki bengkak, atau hipertensi,” terang Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu dikutip dari Antara, Selasa (3/8/2021).

“Itu kira-kira yang menjadi catatan bagi ibu hamil yang ingin melakukan vaksinasi,” tambahnya.

Baca juga: Vaksinasi Ibu Hamil, Ini 3 Jenis Vaksin Covid-19 yang Akan Digunakan

Adapun pada Senin (2/8/2021) Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Vaksinasi Covid- 19 bagi Ibu Hamil dan Penyesuaian Skrining dalam Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19.

Mulai 2 Agustus, vaksin Covid-19 sudah bisa diberikan bagi ibu hamil dengan prioritas pada daerah risiko tinggi.

Vaksin yang dapat digunakan untuk ibu hamil adalah vaksin Covid-19 platform mRNA, seperti Pfizer dan Moderna, serta vaksin platform inactivated Sinovac, atau sesuai ketersediaan.

Budi memastikan vaksinasi bagi ibu hamil aman selama memenuhi kriteria yang sudah dianjurkan POGI dan Kemenkes. Ia juga menyebut Malaysia dan Amerika Serikat (AS) yang sudah melakukan vaksinasi pada ibu hamil sejauh ini aman-aman saja.

Budi menyebutkan studi observasional di AS pada 35.000 ibu hamil yang divaksinasi menggunakan vaksin Moderna dan Pfizer.

Baca juga: 10 Syarat Ibu Hamil Boleh Menerima Vaksin Covid-19

 

Observasi ini dilakukan pada periode Desember 2020 sampai dengan Februari 2021. Sebagian besar di antara ibu yang sudah melahirkan tidak ditemukan masalah pada dirinya maupun bayinya.

“Hal tersebut yang menjadi dasar bagi kami untuk mendorong vaksinasi COVID-19 pada ibu hamil di Indonesia,” tutur Budi.

Ia juga mengatakan 61 persen ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 di Indonesia merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG).

“Ini sangat berbahaya, ya. Jadi ibu hamil itu tidak merasa bahwa mereka terinfeksi,” ujar Budi.

“Padahal, kalau kita lihat lebih jauh pada saat gelombang pertama pandemi Covid-19, ibu hamil yang memerlukan rawat ICU itu mencapai kurang lebih 7 persen dan tingkat kematian sekitar 3 persen,” terangnya.

Baca juga: Terbitkan Edaran, Kemenkes Izinkan Vaksinasi Covid-19 untuk Ibu Hamil

Kini saat memasuki gelombang kedua, varian delta turut mengubah semuanya. Budi menyebutkan proporsi ibu hamil yang terinfeksi di DKI Jakarta mencapai 30 persen.

Selain itu pada kalangan tenaga kesehatan, dokter Obstetri Ginekolog merupakan dokter spesialis yang memiliki angka kematian paling tinggi, mencapai 47 orang se-Indonesia.

“Oleh sebab itu, kami sangat memikirkan tentang bagaimana melindungi ibu hamil ini. Dan salah satu yang sangat penting adalah vaksinasi,” tutur Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com