Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/08/2021, 21:19 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memahami banyak daerah yang mengeluhkan kekurangan stok vaksin Covid-19.

Budi mengatakan, sejak Januari hingga Juli pemerintah telah menerima 90 juta dosis vaksin atau sekitar 22 persen dari total dosis vaksin yang dibutuhkan.

"90 juta itu sekitar 22 persen jadi kalau ada kekurangan di daerah sana dan sini, karena memang baru 20 persen vaksin yang datang, yang sisanya 80 persen itu datangnya Agustus sampai Desember 258 juta sudah pasti," kata Budi dalam konferensi pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (2/8/2021).

Baca juga: Anggota DPR Minta Distribusi Vaksin Merata di Setiap Daerah

Selain itu, Budi mengatakan, masih ada 70 juta dosis vaksin yang akan diterima pemerintah. Namun, kedatangannya belum dapat dipastikan.

"Tapi total dari kalau semuanya bisa kita peroleh Agustus-Desember itu sekitar 331 juta dosis vaksin, bandingkan ini hampir empat kali lipat dari apa yang kita peroleh di bulan Januari sampai Juni," ujar dia.

Oleh karena itu, Budi mengatakan, laju vaksinasi Covid-19 harus ditingkatkan di seluruh daerah, terutama di daerah yang mengalami kenaikan kasus positif Covid-19 dan kasus kematian yang cukup signifikan.

Ia mengatakan, ada tujuh daerah aglomerasi yang menjadi konsentrasi pelaksanaan vaksinasi. Ketujuh daerah tersebut terdapat di Jawa dan Bali.

"Jabodetabek, Bandung Raya, Semarang Raya, Solo Raya, Yogyakarta, Surabaya Raya, dan juga Malang Raya dan Bali itu adalah daerah yang tingkat kasus aktifnya paling tinggi dan juga kematiannya paling tinggi," tutur dia.

Baca juga: Menkes: 72 Juta Dosis Vaksin Tiba pada Agustus, Vaksinasi Bisa Dipercepat

Budi juga mengatakan, jika ketujuh daerah aglomerasi tersebut biasanya melakukan 382.000 suntikan vaksin per hari, mulai Agustus ini suntikan harus ditingkatkan mencapai 1,2 juta per hari.

"Kami berharap bahwa rekan-rekan akan bisa terus bekerja sama, TNI, Polri, kepala daerah, Kemudian semua civil society, organisasi masyarakatnya, penting kita vaksin seluruh rakyat kita bersama-sama dengan cepat sesuai dengan arahan bapak presiden," ucap Luhut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui 81.000 Surat Suara Tak Terkirim lewat Pos

Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui 81.000 Surat Suara Tak Terkirim lewat Pos

Nasional
Komite HAM PBB Soroti Netralitas Jokowi pada Pilpres, Komisi I DPR: Dia Baca Contekan

Komite HAM PBB Soroti Netralitas Jokowi pada Pilpres, Komisi I DPR: Dia Baca Contekan

Nasional
Caleg Terancam Gagal di Dapil DIY: Eks Bupati Sleman hingga Anak Amien Rais

Caleg Terancam Gagal di Dapil DIY: Eks Bupati Sleman hingga Anak Amien Rais

Nasional
Jatam Laporkan Menteri Bahlil ke KPK atas Dugaan Korupsi Pencabutan Izin Tambang

Jatam Laporkan Menteri Bahlil ke KPK atas Dugaan Korupsi Pencabutan Izin Tambang

Nasional
Draf RUU DKJ: Gubernur Jakarta Dipilih lewat Pilkada, Pemenangnya Peraih Lebih dari 50 Persen Suara

Draf RUU DKJ: Gubernur Jakarta Dipilih lewat Pilkada, Pemenangnya Peraih Lebih dari 50 Persen Suara

Nasional
900 Petugas Haji Ikut Bimtek, Beda Pola dengan Tahun Lalu

900 Petugas Haji Ikut Bimtek, Beda Pola dengan Tahun Lalu

Nasional
Proses Sengketa Pemilu Berlangsung Jelang Lebaran, Pegawai MK Disumpah Tak Boleh Terima Apa Pun

Proses Sengketa Pemilu Berlangsung Jelang Lebaran, Pegawai MK Disumpah Tak Boleh Terima Apa Pun

Nasional
Budi Arie Mengaku Belum Dengar Keinginan Jokowi Ingin Masuk Golkar

Budi Arie Mengaku Belum Dengar Keinginan Jokowi Ingin Masuk Golkar

Nasional
PKB Ingin Hasil Pemilu 2024 Diumumkan Malam Ini

PKB Ingin Hasil Pemilu 2024 Diumumkan Malam Ini

Nasional
Hasto Bilang Suara Ganjar-Mahfud Mestinya 33 Persen, Ketum Projo: Halusinasi

Hasto Bilang Suara Ganjar-Mahfud Mestinya 33 Persen, Ketum Projo: Halusinasi

Nasional
KPK Duga Pelaku Korupsi di PT PLN Rekayasa Anggaran dan Pemenang Lelang

KPK Duga Pelaku Korupsi di PT PLN Rekayasa Anggaran dan Pemenang Lelang

Nasional
Prabowo-Gibran Menang di Jawa Barat, Raih 16,8 Juta Suara

Prabowo-Gibran Menang di Jawa Barat, Raih 16,8 Juta Suara

Nasional
KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Data Aman meski Sirekap Terhubung Server Luar Negeri

Menko Polhukam Pastikan Data Aman meski Sirekap Terhubung Server Luar Negeri

Nasional
Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com