Padahal, secara teoritis, bonus demografi memiliki peran positif terhadap pembangunan ekonomi, karena kecilnya proporsi angka nonproduktif dalam skala nasional.
Hal tersebut tentunya dapat dimanfaatkan untuk menghemat pengeluaran konsumsi, biaya kesehatan, dan lain-lain.
Baca juga: Gus Menteri Mendadak Jadi Trending Topic di Twitter, Ada Apa?
"Sehingga, kondisi seperti ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan tabungan masyarakat. Belum lagi, meningkatnya working age (usia produktif) merupakan modal utama dalam pembangunan," terangnya.
Ia menjelaskan, meski demikian, bonus demografi tidak serta-merta menimbulkan pertumbuhan ekonomi. Terdapat beberapa syarat agar bonus demografi bisa membawa akselerasi positif terhadap pembangunan ekonomi dan sosial.
“Salah satu syaratnya adalah investment in human capital atau investasi dalam sektor pembangunan sumber daya manusia (SDM),” ucap Gus Menteri.
Menurut dia, manifestasi dari pembangunan SDM tersebut adalah pendidikan. Dalam konteks ini berlaku adagium “semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin tinggi pula level pencapaiannya dalam karier dan kesejahteraan”.
Baca juga: Pencairan Dana Desa Capai Rp 28 Triliun, Gus Menteri Paparkan Rincian Alokasinya
“Ringkasnya, pendidikan adalah salah satu variabel kunci penentu daya saing sebuah bangsa. Bonus demografi akan memberikan keuntungan sebuah negara ketika penduduknya memiliki pendidikan yang memadai,” jelasnya.
Namun, Gus Menteri melanjutkan, pendidikan tidak menjadi satu-satunya variabel penentu. Ada faktor kultural yang dinilai berkontribusi terhadap pembentukan pola pikir dan etos kerja penduduk di sebuah wilayah.
"Saya meyakini hampir semua mahasiswa baru UIN Walisongo ini berasal dari desa. Karena itulah, jangan terbesit sedikitpun di benak kalian, ketika lulus kelak, kalian menjadi sukses bukan di desa kalian.”
“Namun, catatlah baik-baik janji kalian, bahwa, setelah lulus kelak, kalian akan kembali ke desa, membangun tanah kelahiran bersama-sama warga desa," pesan Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur (Jatim) itu.
Baca juga: Angka Positif Covid-19 Capai 38.391, Gus Menteri Minta Warga Desa Lakukan Ini
Lebih lanjut, Gus Menteri berpesan kepada seluruh mahasiswa UIN Walisongo untuk terus menyelipkan rasa cinta terhadap kampung halaman masing-masing.
“UIN Walisongo harus menjadi kampus yang memberdayakan dan memberi ruang bagi calon-calon aparatur desa yang kreatif, inovatif, serta memiliki karakter kepemimpinan kuat,” tuturnya.
Tak lupa, ia mengajak seluruh civitas akademika UIN Walisongo untuk melahirkan kader-kader hebat penggerak desa yang bisa menyediakan waktu dan sumber daya untuk membantu kebangkitan desa.
“Karena masa depan Indonesia bergantung pada nasib desa-desa di seluruh Indonesia. Desa adalah masa depan Indonesia. Desa adalah masa depan kita semua,” kata dia.
Baca juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Gus Menteri Minta Kades Perketat Penjagaan Pos Desa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.