JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengikuti kegiatan ASEAN Ministerial Meeting (AMM) ke-54 di Washington DC, Amerika Serikat, Senin (2/8/2021).
Menurut Retno, kegiatan itu banyak diwarnai pembahasan dari hasil ASEAN Leaders’ Meeting (ALM) sebelumnya, yaitu mengenai implementasi 5 point of consensus terkait Myanmar.
Retno menyampaikan sudah 100 hari berlalu sejak kegiatan ALM di Jakarta, namun masih belum ada perkembangan signifikan dari 5 points of consensus.
"Saya secara terus terang menyampaikan bahwa sampai saat ini tidak terjadi perkembangan yang signifikan dalam implementasi 5 points of consensus," ucap Retno dalam konferensi virtual, Senin.
Baca juga: Menlu Retno Ingatkan Bahayanya Kebijakan Diskriminasi Vaksin Covid-19 sebagai Syarat Perjalanan
Ia berharap, Myanmar dapat segera menyetujui usulan ASEAN terkait penunjukkan special envoy terkait konflik di Myanmar.
Lebih lanjut, ia mendesak special envoy harus bisa segera bekerja dengan mandat yang jelas dari ASEAN.
Selain itu, special envoy juga harus dipastikan mendapatkan jaminan akses penuh baik terkait pertemuan dengan berbagai pihak maupun pergerakan selama menjalankan tugasnya di Myanmar.
"Indonesia mengharapkan bahwa pertemuan AMM ini dapat memutuskan menegenai penunjukan spesial envoy sesuai usulan ASEAN berserta mandatnya yang jelas," ujar Retno.
Baca juga: Pemerintah Diminta Hentikan Kerja Sama dengan Perusahaan Afiliasi Junta Militer Myanmar
"Serta adanya komitmen militer Myanmar untuk memberikan akses penuh pada special envoy untuk menjalankan tugasnya," kata dia.
Selain itu, Indonesia pun mendesak agar implementasi 5 points of consensus lainnya dapat segera dilakukan.
Sebab, Retno menilai, adanya implementasi 5 points of consensus yang terus terhambat tidak akan membawa kebaikan bagi ASEAN.
"Oleh karenanya sudah waktunya ASEAN mengambil keputusan yang decisive," kata Retno.
Baca juga: Menlu Retno: Pemulihan Demokrasi di Myanmar Harus Jadi Prioritas Utama
Selain itu, ia mengingatkan agar semua peserta rapat tidak boleh diam dan membiarkan penderitaan rakyat Myanmar yang memerlukan bantuan kemanusiaan.
Retno juga menekankan, apabila pertemuan ini gagal memastikan tonda lanjut konkrit dari implementasi 5 points of consensus, maka Indonesia mengusulkan agar isu ini dikembalikan kepada para pimpinan ASEAN.
"Jika tidak terjadi implementasi maka isu ini harus dilaporkan kembali kepada para pemimpin ASEAN untuk mendapatkan arahan mengenai langkah-langkah yang dapat dilakukan ASEAN sesuai dengan piagam ASEAN," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.