Hal-hal tersebut, pesan Rahmad, menjadi pekerjaan rumah untuk semua pihak, terutama bagi pemerintah dalam percepatan vaksinasi Covid-19.
Dia menilai, vaksinasi menjadi salah satu upaya agar Indonesia terlepas dari pandemi Covid-19.
Selain vaksinasi, Rahmad juga berpandangan bahwa disiplin protokol kesehatan harus terus ditegakkan.
Baca juga: Politikus PAN: Tidak Boleh Lagi Ada Alasan Vaksin Covid-19 Kosong
Menurut dia, dua hal antara vaksin dan disiplin protokol kesehatan harus berjalan beriringan dalam rangka menghentikan virus corona.
"Keduanya harus beriringan. Kalau protokol kesehatan bisa berjalan bagus, kemudian vaksinasi berjalan bagus, yakinlah kita bisa kendalikan pandemi Covid-19," kata Rahmad.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah daerah mengeluhkan stok vaksin Covid-19 yang mulai menipis.
Hal itu diakui Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, Lesty Nuraini. Ia mengatakan, sejak Januari sampai Juli 2021 mereka hanya mendapatkan sebanyak 1,6 juta dosis vaksin Covid-19. Dari total jumlah tersebut hanya tersisa 100.000 dosis untuk tahap kedua.
Baca juga: Vaksin Dosis Ketiga Khusus Nakes, Masyarakat Diminta Tak Memaksakan Kehendak
Hal serupa juga dilontarkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ia mengeluhkan kurangnya stok vaksin yang dialokasikan oleh Kementerian Kesehatan.
Kurangnya stok vaksin mengakibatkan jumlah cakupan vaksinasi di Jawa Tengah masih rendah.
Ganjar mengatakan, suntikan vaksin dosis pertama di Jawa Tengah baru sebesar 16,16 persen dan dosis kedua 8,28 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.