JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartato mengatakan, penyakit penyerta atau komorbid yang harus diperhatikan saat ini adalah TBC dan diabetes.
Sebab, kata dia, kematian akibat Covid-19 banyak meninpa warga lanjut usia (lansia) dan warga dengan penyakit penyerta atau komorbid.
"Dan oleh karena itu di dalam penanganan pandemi Covid-19, komorbid yang perlu diperhatikan yang utama adalah TBC," kata Airlangga dalam acara diskusi daring bertajuk 'Dari Airlangga untuk Indonesia Gebrak Covid-19 Rekomendasi Guru Besar FK Unair', Jumat (30/7/2021).
Baca juga: Kasus Covid-19 di Kecamatan Cengkareng Menurun, Sudah Tak Ada Lagi Zona Merah
Airlangga mengatakan, TBC juga termasuk dalam golongan penyakit paru-paru dan Indonesia berdasarkan data WHO menduduki kasus TBC terbanyak nomor dua di dunia.
Oleh karena itu, penanganan komorbid TBC ini menjadi perhatian agar tidak menjadi faktor kematian dalam penanganan Covid-19.
"Demikian juga penyakit diabetik di mana Indonesia adalah nomor enam di dunia, sehingga masyarakat perlu diingatkan bahwa mereka yang komorbid ini harus diterapi dan juga diberi perhatian yang lebih," ujar Airlangga.
Sementara itu, pada tingkatan hilir, lanjut Airlangga, peningkatkan kapasitas tempat tidur untuk di Pulau Jawa relatif sudah didorong ke konfersi 50 persen.
Pemerintah juga mendorong isolasi terpusat bagi masyarakat yang tempat tinggalnya tidak memungkinkan untuk isolasi mandiri.
"Dan untuk isolasi terpusat ataupun isolasi mandiri juga ketersediaan obat juga menjadi faktor utama yang terus diperhatikan oleh pemerintah," ujar dia.
Baca juga: Luhut: Kematian akibat Covid-19 Banyak Terjadi pada Orang dengan Komorbid dan yang Belum Divaksin
Selain itu, pemerintahterus berusaha memenuhi kebutuhan tabung oksigen untuk masyarakat di masa pandemi Covid-19 melalui jalur dalam dan juga kerja sama luar negeri.
"Dan pemerintah sudah bekerja sama dengan berbagai negara, termasuk pada kunjungan saya ke Singapura, masih akan ada lagi ISO tank yang datang," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.