Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga Sebut Penyakit Komorbid TBC dan Diabetes Harus Jadi Perhatian

Kompas.com - 30/07/2021, 15:44 WIB
Sania Mashabi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartato mengatakan, penyakit penyerta atau komorbid yang harus diperhatikan saat ini adalah TBC dan diabetes.

Sebab, kata dia, kematian akibat Covid-19 banyak meninpa warga lanjut usia (lansia) dan warga dengan penyakit penyerta atau komorbid.

"Dan oleh karena itu di dalam penanganan pandemi Covid-19, komorbid yang perlu diperhatikan yang utama adalah TBC," kata Airlangga dalam acara diskusi daring bertajuk 'Dari Airlangga untuk Indonesia Gebrak Covid-19 Rekomendasi Guru Besar FK Unair', Jumat (30/7/2021).

Baca juga: Kasus Covid-19 di Kecamatan Cengkareng Menurun, Sudah Tak Ada Lagi Zona Merah

Airlangga mengatakan, TBC juga termasuk dalam golongan penyakit paru-paru dan Indonesia berdasarkan data WHO menduduki kasus TBC terbanyak nomor dua di dunia.

Oleh karena itu, penanganan komorbid TBC ini menjadi perhatian agar tidak menjadi faktor kematian dalam penanganan Covid-19.

"Demikian juga penyakit diabetik di mana Indonesia adalah nomor enam di dunia, sehingga masyarakat perlu diingatkan bahwa mereka yang komorbid ini harus diterapi dan juga diberi perhatian yang lebih," ujar Airlangga. 

Sementara itu, pada tingkatan hilir, lanjut Airlangga, peningkatkan kapasitas tempat tidur untuk di Pulau Jawa relatif sudah didorong ke konfersi 50 persen.

Pemerintah juga mendorong isolasi terpusat bagi masyarakat yang tempat tinggalnya tidak memungkinkan untuk isolasi mandiri.

"Dan untuk isolasi terpusat ataupun isolasi mandiri juga ketersediaan obat juga menjadi faktor utama yang terus diperhatikan oleh pemerintah," ujar dia. 

Baca juga: Luhut: Kematian akibat Covid-19 Banyak Terjadi pada Orang dengan Komorbid dan yang Belum Divaksin

Selain itu, pemerintahterus  berusaha memenuhi kebutuhan tabung oksigen untuk masyarakat di masa pandemi Covid-19 melalui jalur dalam dan juga kerja sama luar negeri.

"Dan pemerintah sudah bekerja sama dengan berbagai negara, termasuk pada kunjungan saya ke Singapura, masih akan ada lagi ISO tank yang datang," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com