Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Dulu Kasus Covid-19 Mulai Turun dan Ekonomi Naik, Kemudian Muncul Varian Delta...

Kompas.com - 30/07/2021, 11:06 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakaan, jika kasus Covid-19 mulai menurun, kondisi ekonomi di Indonesia pasti naik.

Menurut dia, ini sempat terjadi pada awal 2021, tepatnya pada Januari hingga Mei. Namun, setelah itu kemunculan virus corona varian Delta mengubah kondisi pandemi di dunia.

"Dulu pada Januari, Februari, Maret, April, Mei kondisi dari Covid-19-nya sudah mulai turun, turun. Lalu ekonomi kalau (penularan virus) corona turun, ekonomi pasti naik, naik, naik, sudah kelihatan itu sebetulnya," ujar Jokowi di hadapan para penerima Banpres Usaha Kecil dan Mikro yang hadir di Halaman Istana Merdek, Jumat (30/7/2021).

Baca juga: Jokowi: Saya Masuk Kampung, Semua Menjerit Minta PPKM Darurat Dibuka

Namun, lanjut Jokowi, tanpa terprediksi muncul varian Delta yang merupakan varian jenis baru virus corona.

Varian yang pertama muncul di India ini kemudian menyebar di seluruh negara di dunia sehingga ekonomi global terguncang.

"Kita (Indonesia) juga sama. Itu virus Delta ini muncul juga langsung kasus positif menjadi naik secara drastis dan tidak ada jalan lain saat itu. Karena di Pulau Jawa dan Pulau Bali kita lihat semua titik-titik merah tidak ada yang kuning," ucap Jokowi.

"Sehingga keputusan yang sangat berat kita lakukan yaitu dengan PPKM Darurat. Karena tidak ada cara yang lain selain itu. Karena melompat kasusnya," kata dia.

Baca juga: Satgas: Disiplin Protokol Kesehatan Upaya Terbaik Cegah Varian Delta Plus

Kepala Negara mengungkapkan, saat ini keputusan memberlakukan PPKM mampu menahan laju penularan Covid-19 secara perlahan.

"Alhamdulillah sekarang paling tidak bisa kita rem, meskipun turunnya pelan-pelan tapi bisa kita rem. Saya tadi pagi juga sudah cek di Wisma Atlet misalnya yang dulu hampir 90 persen pagi tadi saya cek angka keterisian tempat tidur di angka 38 persen," tutur Jokowi.

"Dan saya lihat angka di wilayah-wilayah di Pulau Jawa mulai turun, tapi di luar Jawa gantian naik, " kata dia.

Baca juga: Jokowi: Frekuensi Bencana Terus Naik Tiap Tahun, Bahkan Melompat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com