JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, pada tahun 2020 kunjungan wisatawan ke Indonesia mengalami penurunan yang cukup besar.
Ia mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), setidaknya penurunan yang terjadi tahun 2020 mencapai 75 persen.
“Kunjungan wisatawan sangat terdampak hebat dan kalau tahun 2020 turunnya 75 persen,” kata Sandiaga dalam acara virtual Peluncuran Nota Kesepahaman BPPK, Kemlu, dan UI, Kamis (29/7/2021).
Lebih lanjut, Sandiaga menambahkan, pada tahun 2021 ini, kemungkinan kunjungan wisatawan ke Tanah Air juga akan mengalami penurunan.
“Maka kalau dilihat di 2021 akan turun lagi sebanyak perkiraan kami antara 50 sampai 70 persen,” ucap dia.
Baca juga: Tanggapi Bendera Putih Pengusaha Hotel dan Resotran di Garut, Sandiaga Ajak Dirikan Sentra Vaksinasi
Menurut dia, pihaknya terus berupaya membuat strategi guna mempersiapkan dan memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pasca pandemi Covid-19.
Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah melalui sertifikasi dengan prinsip CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability).
“CHSE ini terus kita genjot dan sampai hari ini kita sudah mencapai hampir 6.000 usaha di 34 provinsi yang kami beri sertifikasi mulai dari hotel, restoran, destinasi wisata, dan sentra ekraf lain,” ujar Sandiaga.
Dalam kesempatan yang sama, Sandiaga juga menyoroti pasar Amerika yang merupakan salah satu negara adidaya ekonomi terbesar di dunia.
Ia mengatakan, pada tahun 2019, Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah mengajukan memorandum of understanding (MoU) terkait industri kreatif dengan pemerintah Kolombia.
Baca juga: Sandiaga Sebut Kunjungan Kerja Kemenparekraf ke AS Tak Bisa Ditunda
Mulai dari industry film, animasi, arsitektur design, seni, drama, iklan tv, radio, penerbitan, wisata budaya, dan ekonomi kreatif lainnya.
“Kita terus lakukan koordinasi dan kita melihat bahwa ke depan kita harus adopsi prinsip 3G, apa itu? G pertama gercep, gerber/gerak bersama, gaspol/garap semua potensi,” ucap dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.