Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan Peduli UI Desak PP 75/2021 Tentang Statuta UI Dicabut!

Kompas.com - 28/07/2021, 18:05 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Gerakan Peduli Universitas Indonesia (UI) meminta pemerintah mencabut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 75 Tahun 2021 tentang Statuta UI.

Gerakan tersebut merupakan gabungan dari unsur mahasiswa, guru besar, dosen, dan tenaga kependidikan UI.

“Menuntut pemerintah mencabut PP Nomor 75 Tahun 2021 tentang Statuta Universitas Indonesia,” demikian sikap Gerakan Peduli UI dalam keterangannya, Rabu (28/7/2021).

Gerakan Peduli UI menilai PP 75/2021 cacat secara formal dan materiil.

Baca juga: Statuta UI Baru Dianggap Cacat Formil, Dewan Guru Besar Desak Jokowi Cabut

Mereka juga menuntut pelibatan empat organ UI, yakni Majelis Wali Amanat, Rektor, Senat Akademik, dan Dewan Guru Besar, serta partisipasi seluruh warga UI dalam proses revisi statuta.

“Dan partisipasi aktif seluruh sivitas akademika UI dalam proses revisi Statuta Universitas Indonesia,” tulis dia.

Sebagai informasi, PP 75/2021 tentang Statuta UI yang diterbitkan pemerintah pada 2 Juli 2021 menuai kontroversi.

Banyak pihak menyorot revisi tersebut memuat sejumlah pasal bermasalah serta tidak mengakomodasi aspirasi seluruh warga UI.

Pernyataan sikap Gerakan Peduli UI ini pun dinyatakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM UI) di tingkat fakultas, sejumlah guru besar UI, dosen UI, hingga organisasi di lingkungan UI.

Setidaknya sudah ada 384 warga UI, baik secara individual maupun kelembagaan, yang mendukung pencabutan revisi Statuta UI.

Baca juga: Jokowi Diminta Batalkan Revisi Statuta UI karena Bertentangan dengan UU

Beberapa diantaranya yakni BEM FISIP UI, BEM FH UI, BEM Vokasi UI, BEM FIB UI, BEM FMIPA UI, BEM FK UI, BEM FKG UI, BEM FT UI, BEM FKM UI, BEM FF UI, BEM FIK UI, BEM UI, BEM FEB UI, BEM Fasilkom UI, BEM FPsi UI, BEM FIA UI, MWA Unsur Mahasiswa UI, Badan Kelengkapan MWA Unsur Mahasiswa UI.

Selanjutnya, ada Profesor Sulistyowati Irianto, Profesor Manneke Budiman, Profesor Multamia Lauder, Profesor Riris K. Toha Sarumpaet, Profesor Diah Ayu Maharani, Profesor Budi Haryanto, Dr. Fristian Hadinata, Estu Putri Wilujeng, Dr. Imam Ardhianto, Dr. drg. Yuniardini Septorini Wimardhani, Gandjar Laksmana B, Profesor Ratna Sitompul, Dr. Lugina Setyawati, Raphaella Dewantari Dwianto, Profesor Mayling Oey-Gardiner, Profesor Melani Budianta, Profesor Yunita Winarto, Dr. B. Kushartanti, Dr. Hendriyani.

Profesor Indang Trihandini, Profesor Lindawati Gani, Getar Hati, Dr. Suzie Sudarman, Prof. Harkristuti Harkrisnowo, Profesor Budi Anna, Dr. Ade Armando, Dr. Nina Mutmainah, Profesor A. Dahana, Profesor Susiyati B Hirawan, Profesor Ine Minara S. Ruky, Profesor Akmal Taher, Profesor Pratiwi Soedharmono, Sony Maulana S, Profesor drg. Armasastra Bahar, Profesor Anton Raharjo, Profesor Rosari Saleh, Profesor Harmita, Profesor Dr. L Meily Kurniawidjaja, Rafiqa Qurrata A'yun, D. Chandra Kirana, Irwansyah, Arie Afriansyah, Ardhitya Eduard Yeremia, Sari Gumilang, Johanna Debora Imelda,

Dr. Irwan M. Hidayana, Dave Lumenta, Dr. Nurul Nurhandjati, Dr Ida Ruwaida, Dr. Inaya Rakhmani, Dr. drg. Indriasti I Wardhany, Dr. Eva Fauziah, Endah Triastuti, Herry Novrinda, Puspitasari, Rhino Ariefiansyah, Aristyo Rizka Darmawan, Dr. Lucia Ratih Kusumadewi, Dr. Sri Murni, Kanti Pertiwi, Dr. drg. Mochamad Fahlevi Rizal, Marsella Lesmana, Defny Holidin, Dr. Yetty Komalasari Dewi, Dr. Herdito Sandi Pratama, Drg. Lisa R. Amir, Dr. Febrina Rahmayanti, Dr. Suraya A. Afiff, Gede Harja Wasistha, Rafika Yuniasih, Choky Ramadhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com