JAKARTA, KOMPAS.com – Dokter Konsultan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Andi Khomeini Takdir mengungkap tiga kendala yang menurutnya menjadi penghambat proses perubahan perilaku di masa pandemi Covid-19.
Pria yang akrab disapa Dokter Koko ini merupakan salah satu duta perubahan perilaku di Tanah Air.
"Hambatan yang saya temukan, dan juga barangkali ditemukan juga oleh duta-duta perubahan perilaku yang lain itu adalah, ada tiga klaster besar,” kata Dokter Koko dalam siaran YouTube FMB9ID_IKP, Rabu (28/7/2021).
Baca juga: UPDATE 28 Juli: Jawa Barat Sumbang Penambahan Kasus Harian Covid-19 Tertinggi
Menurut Koko, kendala pertama, yakni terkait pemberitaan yang mengandung hoaks.
Ia mengatakan, setidaknya ada lebih dari 1.000 berita hoaks yang beredar di masyarakat selama satu tahun ini.
"Kendala disinformasi, jadi berita hoaks itu PR banget. Jadi sampai hari ini, hoaks yang terkait dengan bidang kesehatan," ujar dia.
Kendala kedua, menurut dia, terkait kemampuan literasi masyarakat yang masih bervariasi.
Ia mengatakan keberagaman masyarakat dalam memahami informasi membuat informasi tersebut dimaknai dan mendapat berbagai respons yang berbeda.
Baca juga: BNPB: Donasi Kaus Oblong Bekas untuk Petugas Medis dan Relawan Hoaks
Maka, pemberian informasi dan edukasi yang benar terkait Covid-19 harus terus diberikan kepada masyarakat.
"Satu informasi diterima orang berbeda, tentu bisa jadi dimaknai berbeda dan mendapatkan respon yang berbeda juga," ucap dia.
Kendala terakhir, yakni terkait kejenuhan. Koko menyampaikan, harus diakui faktor kejenuhan ini muncul baik di kalangan tenaga kesehatan atau pun masyarakat.
Terlebih, semua elemen masyarakat sudah dilanda pandemi Covid-19 lebih dari 1 tahun lamanya.
Baca juga: Jadi Tersangka Penyebaran Hoaks Covid-19, Dokter Lois Tidak Ditahan
Kendati demikian, ia mengatakan, bagi tenaga kesehatan, aspek kejenuhan ini dapat diatasi apabila mereka melihat perbaikan kondisi dari pasien yang dirawatnya.
"Meskipun jenuh tapi saat mengetahui kondisi pasien itu ada perbaikan dari hari ke hari itu semacam booster, lah. Jadi kayak kerjaan kita itu, aktivitas kita itu ada hasilnya dan itu bikin semangat lagi," ucap dia.
Selain itu, ia menegaskan, dalam situasi pandemi ini, duta perubahan perilaku terus berupaya memberikan informasi yang benar kepada masyarakat.
Bahkan, ia mengatakan, pemberian informasi tersebut juga diharapkan dilakukan dengan bahasa yang mudah dipahami serta sesuai dengan segmen masyarakat setermpat.
"Kita terus mencoba memberikan informasi yang betul, kemudian edukasinya itu coba disampaikan dengan bahasa bahasa yang mudah dipahami," ujar Koko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.