JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, rendahnya pelaksanaan 3T yaitu pemeriksaan (testing), pelacakan kontak erat (tracing) dan perawatan (treatment) berkontribusi pada peningkatan kasus kematian akibat Covid-19.
Sebab, kata Dicky, lemahnya testing mengakibatkan terlambatnya penemuan kasus positif Covid-19 sehingga banyak pasien yang tidak mendapatkan penanganan lebih awal.
"Angka kematian itu produk kronis namanya dari tiga minggu sebelum bahkan lebih, atau produk dari keterlambatan, terlambat dideteksi, terlambat ditemukan (kasus) dan terlambat dirujuk dan ditangani, itu lah mengakibatkan kematian," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Rabu (28/7/2021).
Baca juga: Pemerintah Disarankan Lakukan Ini untuk Perbesar Angka Testing Covid-19
Oleh karenanya, Dicky kembali menekankan pentingnya menemukan kasus dengan memperbanyak testing dan tracing.
Ia juga mengatakan, penurunan kasus yang saat ini terjadi hanya bersifat semu. Sebab, kasus positif Covid-19 masih banyak yang belum terdeteksi.
"Penurunan kasus yang semu namanya, sebetulnya yang terjadi bukan penurunan kasus tapi peningkatan kasus yang tidak terdeteksi karena minimnya testing," ujarnya.
Lebih lanjut, Dicky mengatakan, selama positivity rate masih tinggi, kasus Covid-19 belum bisa dinyatakan menurun.
Sebelumnya diberitakan, data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pada Selasa (27/7/2021) menunjukkan ada sebanyak 2.069 kasus meninggal dunia akibat Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Angka tersebut tercatat sebagai jumlah kematian tertinggi akibat Covid-19.
Sebelumnya, angka tertinggi terjadi pada 23 Juli 2021 dengan jumlah sebanyak 1.566 orang yang meninggal dunia.
Adanya penambahan 2.000 tersebut membuat total jumlah yang meninggal dunia akibat Covid-19 mencapai 86.835 orang.
Baca juga: Pemkot Tangerang Akan Naikkan Jumlah Testing Covid-19 Jadi 4.300 Orang Sehari
Adapun saat ini jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air mencapai 3.239.936 orang setelah ada penambahan sebanyak 45.203 orang dalam 24 jam.
Sementara itu, dari total jumlah terkonfirmasi positif sudah ada sebanyak 2.596.820 orang pasien yang dinyatakan sembuh.
Jumlah tersebut berdasarkan penambahan pasien sembuh sebanyak 47.128 orang dalam 24 jam terakhir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.