JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta kepala daerah di Jawa dan Bali agar meningkatkan penanganan pasien Covid-19.
Upaya itu penting untuk menurunkan angka kematian akibat Covid-19 selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
"Untuk gubernur provinsi Jawa-Bali, terus tingkatan penanganan kasus utamanya pada pasien di ruang isolasi intensif dan IGD agar kematian dapat menurun," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual yang ditayangkan YouTube Sektretariat Presiden, Selasa (27/7/2021).
"Terus pertahankan penurunan kasus (positif) yang sudah terjadi selama satu minggu dan jangan sampai meningkat lagi di minggu ini," tutur dia.
Baca juga: Penyebab Banyaknya Kematian Pasien Isoman Menurut Satgas Covid-19
Sementara itu, para gubernur di luar Jawa-Bali, terutama lima provinsi penyumbang kasus tertinggi, diminta untuk tidak lengah dengan situasi pandemi.
Wiku mengingatkan agar penanganan Covid-19 sebaik mungkin serta melakukan pengawasan protokol kesehatan.
"Lakukan tindak tegas pelanggaran protokol kesehatan, sehingga kasus dapat turun menyusul perkembangan di Pulau Jawa-Bali," tutur Wiku.
Menurut Wiku, pemda tidak boleh merasa aman hanya karena daerahnya tidak berada di level 4.
"Justru apabila tidak dijaga dengan baik kasus di wilayah anda akan meningkat dan berpotensi masuk ke level 4," tambah Wiku.
Sebelumnya, Wiku mengungkapkan, meski perkembangan kasus Covid-19 tercatat membaik, tetapi angka kematian masih mengalami peningkatan sejak masa PPKM darurat hingga PPKM level 1-4.
Wiku mengungkapkan, kematian tertinggi sebelumnya tercatat sebanyak 539 kasus. Kemudian meningkat pada PPKM darurat menjadi 1.338 kasus.
Selanjutnya, tercatat ada 1.487 kasus pada PPKM level 1-4. Padahal, lanjut Wiku, perpanjangan PPKM itu salah satunya dilakukan untuk meningkatkan upaya penurunan kasus kematian semaksimal mungkin.
Selain itu, Wiku juga menyebutkan terjadi perbaikan pada penanganan Covid-19 selama pelaksanaan PPKM perpanjangan atau PPKM level 1-4 pada 21-26 Juli 2021.
Perbaikan itu terlihat dari tingkat kasus aktif, positivity rate, kasus harian dan kesembuhan.
Baca juga: Satgas: Jika Pembukaan Berbagai Sektor Meningkatkan Kasus Covid-19, Maka Perlu Kembali Dibatasi
Dia menjelaskan, persentase kasus aktif pada hari terakhir PPKM level 1-4 atau pada 26 Juli menjadi 18,2 persen.
Selain itu positivity rate juga mengalami penurunan dari sebelumnya 33, 42 persen menjadi 31,16 persen.
"Pada periode PPKM level 1-4 ini, kita mampu menekannya (kasus harian) menjadi 49.509 kasus," ungkap Wiku.
"Begitu pula dengan jumlah kesembuhan yang terus menunjukkan peningkatan dari sebelum PPKM darurat yaitu sebesar 11.578 kasus dan terus meningkat 29.791 kasus dan terus meningkat pada PPKM level 1-4 menjadi 37.640 kasus," paparnya.
Selanjutnya, jika dilihat kondisi pada pulau Jawa-Bali yang menerapkan PPKM level 3 dan level 4 terlihat penurunan kasus mingguan sebesar 24 persen.
Penurunan ini terjadi setelah sebelumnya terjadi peningkatan kasus mingguan selama dua minggu saat masa PPKM darurat.
Namun, jika dilihat pada provinsi non Jawa-Bali ternyata pada minggu ketiga implementasi PPKM darurat menjadi PPKM level 1 - 4 masih terjadi sedikit kenaikan kasus yaitu sebesar 3,6 persen.
Akan tetapi, kenaikan ini tidak setinggi pada minggu sebelumnya yaitu sebesar 53 persen.
"Kenaikan ini dikontribusikan oleh Kalimantan timur dengan jumlah kasus sebesar 10.297 kasus, Sumatera Utara 7.528 kasus, Riau 5.999 kasus, NTT 5.904 kasus, Sulawesi Selatan 5.010 kasus," tutur Wiku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.