JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyebut, petugas tracer yang bertugas melacak kontak erat menjadi garda terdepan dalam memutus rantai penularan Covid-19 di Tanah Air.
Hal itu disampaikan Hadi saat menyerahkan laptop secara simbolis kepada petugas tracer digital dari Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI AD, Bintara Pembina Potensi Maritim (Babinpotmar) TNI AL, dan Bintara Pembina Potensi Dirgantara (Babinpotdirga) TNI AU di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (27/7/2021).
"Para Babinsa, Babinpotmar dan Babinpotdirga merupakan garda terdepan yang harus mampu untuk melaksanakan upaya memitigasi atau memotong rantai penularan sampe angka paling rendah," ujar Hadi, Selasa.
Hadi mengatakan, laptop tersebut merupakan senjata bagi para Babinsa, Babinpotdirga dan Babinpotmar.
Baca juga: Pemprov DKI Latih 895 CPNS Jadi Tracer Digital untuk Lacak Covid-19
Menurutnya, penguasaan teknologi penting dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Karena itu mereka diberikan pelatihan sebagai tenaga tracer digital.
Selama ini para Bintara Pembina Desa dari TNI AD, AL dan AU telah melaksanakan tracing ke lapangan, namun hasilnya tidak massif.
Sebab itu, saat ini TNI akan menggunakan dua strategi yaitu tracer lapangan dan tracer digital.
Nantinya, para Babinsa yang menjadi tenaga tracer akan melakukan wawancara kepada warga yang diduga menjalin kontak erat dengan pasien Covid-19.
"Tracer digital nantinya akan melaksanakan wawancara melalui WhatsApp atau telepon dengan beberapa pertanyaan yang telah disiapkan, namun bila ada kendala maka tenaga tracer lapangan akan bergerak menuju sasaran yaitu masyarakat yang dikonfirmasi masuk pada tracing kontak erat," terangnya.
Data hasil wawancara tersebut, kemudian akan dicatat dalam sebuah formulir yang telah disiapkan.
Baca juga: Panglima TNI Tinjau Pelatihan Tracer Digital Bagi Babinsa hingga Babinpotdirga
Selanjutnya para Babinsa yang menjadi tenaga tracer akan berkoordinasi dengan Puskesmas untuk melaksanakan tindakan berikutnya yaitu melaksanakan entry test dengan antigen.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah masyarakat tersebut menunjukan gejala reaktif atau tidak.
Panglima berharap pekan depan para tenaga tracer digital dan tracer lapangan dari TNI sudah dapat berjalan. Sehingga langsung dapat menekan kasus Covid-19.
"Saya sampaikan bahwa menjadi tenaga tracer digital dan tracer lapangan adalah tugas mulia yang diberikan oleh pemerintah bagi para Babinsa, Babinpotmar dan Babinpotdirga dan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya diluar tugas rutin seperti pembagian sembako dan juga melaksanakan penegakan protokol kesehatan," imbuh dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.