Menurut Sjarief, dengan pakan mandiri, para pelaku perikanan dapat memenuhi kebutuhan protein ikan tanpa bergantung pada pakan pabrikan.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi IV DPR RI Yessy Melania menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian KP atas kedua pelatihan yang telah terlaksana.
“Ini adalah salah satu bentuk komitmen dan kepedulian juga dari pemerintah pusat kepada masyarakat kelautan dan perikanan kita,” kata Yessy.
Menurutnya, pelatihan yang diselenggarakan jajaran Kementerian KP membawa manfaat bagi pelaku utama sektor perikanan di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalbar, yang memiliki potensi besar dalam perikanan air tawar.
Meski berpotensi besar, kata Yessy, hasil perikanan di Kapuas Hulu belum dikembangkan dengan baik.
“Seperti halnya Palembang yang terkenal akan pempeknya, Kapuas Hulu juga harus punya produk unggulan, misalnya kerupuk ikan atau amplang,” tutur Yessy.
Baca juga: Tingkatkan Konsumsi Ikan, Kementerian KP Gelar Pelatihan Pengolahan Camilan Berbahan Ikan
Ia mengaku sering membawa produk kerupuk ikan ke Jakarta dan mendapati banyak orang menyukainya.
Yessy pun berharap, pelatihan dari Kementerian KP mampu menghasilkan produk unggulan untuk dijadikan oleh-oleh khas Kabupaten Kapuas Hulu sehingga mampu menerobos pasar nasional.
Senada dengan Yessy, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten (Sekdakab) Kapuas Hulu Bahtiar turut merespons positif pelatihan dari Kementerian KP.
“Saya mewakili Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah pusat,” ujarnya.
Ia pun berharap, akan ada lebih banyak pelatihan tematik yang mampu meningkatkan keterampilan masyarakat pada kesempatan selanjutnya.
Baca juga: Lebih Baik Konsumsi Ikan Segar daripada Ikan Asin, Kenapa?
Salah satu peserta pelatihan Nurasniwati mengaku, pelatihan dari Kementerian KP telah menambah pengetahuan dalam produksi olahan ikan yang bisa dilakukan secara mandiri.
“Sebelumnya kami hanya membuat produk kerupuk ikan basah dan kerupuk ikan kering saja. Tetapi dengan adanya pelatihan ini, akhirnya bisa membuat kerupuk amplang dan olahan lain,” kata Nurasniwati.
Pelatihan membuat lele garut
Di tempat terpisah, Badan Riset Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) melalui Balai Pelatihan dan Penyuluh Perikanan (BP3) Tegal telah mengadakan pelatihan pembuatan lele garut (legar) cookies yang diikuti 509 orang peserta dari 34 provinsi di Indonesia.