JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menganjurkan pasien Covid-19, khususnya yang menjalani isolasi mandiri untuk memiliki oximeter di rumah.
Hal ini dikarenakan sebagian pasien Covid-19 bisa mengalami happy hypoxia atau silent hypoxia, yaitu kondisi menurunnya saturasi oksigen dalam darah tanpa disertai gejala.
Jika tidak mendapatkan penanganan, happy hypoxia dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan organ tubuh, bahkan menimbulkan komplikasi fatal, seperti gagal napas dan kematian mendadak.
Baca juga: Pedagang Klaim Stok Oximeter di Pasar Pramuka Masih Aman
Sehingga dengan memiliki oximeter, pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri dapat memantau kadar oksigen dalam darahnya sendiri untuk meminimalisir terjadinya happy hypoxia.
Saturasi oksigen seseorang dikatakan normal apabila nilai saturasi oksigennya (%SpO2) berada di angka 95 persen atau lebih.
Sementara itu, seseorang dikatakan mengalami kekurangan oksigen atau hipoksemia jika nilai saturasi oksigennya turun hingga kurang dari 92 persen.
Kondisi seperti ini perlu segera mendapatkan penanganan dari dokter.
Baca juga: Masyarakat Diminta Tak Ramai-ramai Beli Pulse Oximeter akibat Heboh Happy Hypoxia