Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Jokowi Luncurkan Core Values ASN, Gus Halim: Ini Bagus untuk Tingkatkan Kemampuan

Kompas.com - 27/07/2021, 13:58 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Abdul Halim Iskandar, menilai Core Values and Employer Branding aparatur sipil negara (ASN) yang baru saja diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangatlah baik.

Menteri yang akrab di sapa Gus Halim, core values tersebut sangat baik untuk segera dilaksanakan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT).

"Ini jadi rujukan yang bagus bagi ASN untuk tingkatkan kemampuan karena Kemendesa PDTT itu mempunyai tugas yang berat untuk melayani 74.961 desa," terangnya dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima.

Dia mengatakan itu dalam peluncuran Core Values and Employer Branding ASN yang bertepatan dengan Penetapan Hari Jadi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB) secara virtual, Selasa (27/7/2021).

Baca juga: Jokowi: Setiap ASN Harus Punya Jiwa Melayani Masyarakat

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi mengatakan, setiap ASN, baik pusat maupun daerah yang bertugas harus memegang teguh nilai-nilai dasar yang sama dan mempunyai semboyan yang sama.

“ASN yang berprofesi sebagai dosen, jaksa, dokter, perawat, analisis kebijakan sebagai administrator, juga petugas satuan polisi pamong praja (Satpol PP) seharusnya mempunyai nilai dasar yang sama,” ujarnya.

Bahkan, lanjutnya, pegawai badan usaha milik negara (BUMN) dan pegawai pegawai yang lain, sebaiknya mempunyai proposisi nilai rujukan yang sama.

Jokowi menyebutkan, setiap ASN harus mempunyai orientasi yang sama, yaitu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“ASN bukan pejabat yang justru minta dilayani seperti pejabat zaman kolonial dulu. Itu tidak berlaku, bukan zamannya lagi. Setiap ASN harus mempunyai jiwa untuk melayani untuk membantu masyarakat,” katanya.

Baca juga: Jokowi: Tidak Boleh Ada Lagi ASN yang Minta Dilayani seperti Zaman Kolonial

Untuk itu, Jokowi meminta ASN dan sumber daya yang diberikan oleh negara harus digunakan secara akuntabel dengan loyalitas tinggi kepada pemerintah, bangsa, dan negara, serta menjaga kehidupan masyarakat yang harmonis.

Terlebih, lanjutnya, di tengah dunia yang penuh disrupsi ini, peningkatan kapasitas dan kompetensi serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan menjadi mutlak bagi ASN.

Sebab, banyak sekali masalah yang tidak bisa dipecahkan satu dinas, daerah, kementerian, lembaga, maupun keahlian dan disiplin ilmu tertentu.

“Kolaborasi lintas organisasi, lintas daerah, lintas ilmu menjadi sangat penting semua masalah selalu lintas sektor dan lintas disiplin,” sebut mantan Wali Kota Solo itu.

Jokowi menjelaskan, saat ini dunia menjadi serba hybrid dan serba kolaboratif. Oleh karenanya, dia meminta tidak ada lagi ego, baik sektoral maupun ilmu.

Baca juga: Jokowi: Tak Boleh Ada Lagi Ego Sektoral di Antara ASN

Selain Menteri Desa PDTT dan Presiden Jokowi, acara peluncuran tersebut turut dihadiri para Menteri Kabinet Indonesia Maju, para pimpinan lembaga, sekretaris jenderal/sekretaris utama/sekretaris kementerian dan lembaga, gubernur, bupati, wali kota, sekretaris daerah provinsi/kabupaten/kota, serta seluruh ASN di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com