Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI Minta Pemerintah Perhatikan Anak Yatim Piatu akibat Covid-19

Kompas.com - 27/07/2021, 13:14 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkapkan adanya sejumlah kasus anak yang kehilangan orang tua akibat Covid-19.

Komisioner KPAI Retno Listyarti mencontohkan kejadian di Kalimantan Timur (Kaltim), yang menimpa Alviano Dava Raharjo di Kutai Barat dan Arga di Kutai Kartanegara (Kukar).

“Alviano Dava Raharjo di Kutai Barat dan Arga di Kutai Kartanegara harus kehilangan ayah dan ibu kandungnya karena Covid-19,” kata Retno dalam keterangan tertulis, Selasa (27/7/2021).

Retno melanjutkan, Alviano yang masih berusia 10 tahun itu sempat terpapar Covid-19 dan harus hidup seorang diri setelah kedua orang tuanya meninggal dunia. Ayah dan Ibu Alviano meninggal dunia pada 20 Juli 2021 usai terpapar Covid-19.

Baca juga: Hari Anak Nasional, Pemerintah Diminta Mitigasi Dampak Naiknya Angka Anak Yatim Piatu

Selanjutnya, kejadian serupa terjadi menimpa Arga, yang masih berusia 13 tahun. Retno mengatakan, Arga kehilangan kedua orang tua hanya dalam kurun waktu 3 hari.

Menurut Retno, saudara-saudara Arga, yakni Arya (17), Abai (10) dan Dilla (4), juga turut terpapar Covid-19 dan masih menjalani isolasi.

“Arga terlihat menghadiri pemakaman ibunya bahkan mengadzankan, Deasy Setiawati (40) di permakaman Muslimin Kelambu Kuning Tenggarong, Kukar. Dua hari sebelumnya, Arga ditinggal sang ayah, Alihusni (45),” ungkap Retno.

Selain di Kalimantan Timur, kejadian serupa juga menimpa 3 orang anak beinisial N, D, dan R di Solo, Jawa Tengah pada awal Juli 2021.

Retno menyampaikan, ketiga anak tersebut terpapar Covid-19 serta harus kehilangan satu-satunya orang tua mereka, yakni seorang ayah bernama Sarjono, akibat Covid-19.

“Pada 17 Juli 2021 Sarjono meninggal dunia. Anak-anak mendadak menjadi yatim piatu karena ibu mereka sudah meninggal dunia tahun 2020,” ujar Retno.

Atas adanya kejadian tersebut, KPI merekomendasikan agar pemerintah melalui dinas terkait dan Kementerian Sosial dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) bertindak melakukan pemetaan wilayah terhadap domisili anak-anak tersebut.

Selanjutnya, Retno mendesak pemerintah fokus menyediakan dukungan psikososial dan ekonomi kepada anak-anak tersebut.

“Karena, anak-anak yang kehilangan pengasuh dalam waktu singkat lebih rentan mengalami kesehatan mental, penyakit kronis serta penyalahgunaan zat terlarang saat dewasa,” imbuh dia.

Kemudian, Retno juga mendorong pemerintah perlu membangun komunikasi dengan masyarakat tentang perlunya keluarga mempersiapkan mitigasi risiko dampak Covid-19.

Menurut Retno mitigasi risiko merupakan kondisi saat ayah atau ibu dalam keluarga terpapar Covid-19 dan sedang menjalani isolasi mandiri.

Baca juga: Pemkot Madiun Biayai Pendidikan Anak Yatim Piatu Korban Covid-19

Pihak keluarga perlu sesegera mungkin membicarakan scenario terburuk dengan anggota keluarga besar lainnya, misalnya terkait perwalian atas anak-anak mereka apabila orang tua neninggal dunia.

“Tujuannya ialah memastikan kejelasan tentang siapakah yang selanjutnya akan ditunjuk untuk merawat anak-anak untuk menjamin akses pendidikan mereka, dan melindungi mereka dari ancaman perkawinan anak dan perdagangan anak,” kata dia.

“Mitigasi ini perlu terutama jika anak yang ditinggalkan masih balita atau berada pada usia anak”, tandas Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com