Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud Ajak Ormas Keagamaan Kerja Sama Tekan Kasus Covid-19

Kompas.com - 27/07/2021, 10:07 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengajak kerja sama organisasi masyarakat (ormas) keagamaan untuk menakan kasus Covid-19 di Tanah Air.

Hal itu disampaikan Mahfud saat berdialog dengan pimpinan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Senin (26/7/2021).

Mahfud mengatakan, dialog ini untuk mengetahui bagaimana kesan KWI terhadap langkah yang dilakukan pemerintah dalam menangani Covid-19.

Baca juga: Tanggapi Penolakan PPKM, Mahfud MD: Pemerintah Harus Ambil Keputusan, Semua Saran Sudah Didengar

"Kalau bisa kita ingin mencari peluang kerja sama untuk menangani Covid-19 ini agar lebih baik, kita temukan titik-titik tertentu untuk bekerja sama," ujar Mahfud dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (27/7/2021).

Sementara itu, Ketua KWI Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo mengapresiasi usaha pemerintah dengan melibatkan TNI, Polri dan elemen masyarakat lain yang secara mati-matian membantu dan melindungi masyarakat agar bisa terselamatkan dari ancaman Covid-19.

Di hari yang sama, Mahfud juga menggelar dialog dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU.

Mahfud mengajak pemuka agama memberikan kesadaran kepada masyarakat bahwa Covid-19 ada dan masih panjang.

Sehingga kerja sama pemerintah dengan ormas keagamaan menjadi penting. Hal ini disambut baik Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj.

Menurutnya sekarang saatnya bergandengan tangan, baik partai pendukung, oposisi, maupun masyarakat.

Baca juga: Sebuah Warkop di Pontianak Dirazia Petugas, 34 Pengunjung Positif Covid-19

"Jangan sampai malah ini dibikin kesempatan untuk tujuan target politik. Tidak etis, tidak berakhlak, tidak bermoral orang yang melakukan agenda politik di saat gawat seperti ini," katanya.

Said menekankan bahwa sekarang saatnya satu barisan menolong masyarakat yang terdampak Covid-19.

"Dalam Islam dikatakan ada hifdzun nafs, ada hifdzun maal. Yaitu bagaimana menyelamatkan jiwa dulu, baru ekonomi. Yang paling penting jiwa dulu, nyawa dulu, kesehatan dulu. Dengan sekuat tenaga," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com