JAKARTA, KOMPAS.com – Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES), Khairul Fahmi menilai pengadaan 6 pesawat latih tempur jenis T-50i Golden Eagle dari Korea Selatan layak untuk dilakukan.
Apalagi, menurut Khairul, TNI AU telah memiliki pengalaman mengoperasikan T-50i dan Indonesia memerlukan akselerasi untuk pemenuhan kebutuhan pokok minimum (MEF) hingga 2024.
“Saya kira pembelian ini layak dilakukan,” kata Khairul dalam keterangan tertulis, Kamis (22/7/2021).
Baca juga: Tak Cuma Tergelincir, Pesawat Tempur TNI AU T-50i Golden Eagle Pernah Jatuh pada 2015 Silam
Menurut dia, pengadaan 6 pesawat T-50i ini akan meningkatkan potensi Indonesia dalam proses renegosiasi kerja sama pembangunan pesawat tempur generasi 4.5 KF-X/IF-X dengan Korea Selatan.
Selain itu, Khairul mengingatkan tentang aspek pemeliharaan dan perawatan alutsista tersebut juga menjadi hal yang harus dijaga dan ditingkatkan.
Maka dari itu, ia menekankan, pentingnya memastikan ketersediaan anggaran yang memadai dan kedisiplinan pengelola aspek pemeliharaan.
“Karena secanggih apapun, sebaru apapun alutsista yang digunakan, potensi kefatalan yang mengakibatkan kerugian dan korban jiwa akan selalu membayangi jika ketersediaan anggaran yang memadai dan kedisiplinan dan pembinaan kemampuan terabaikan,” tambah dia.
Sebelumnya, Kemenhan RI menegaskan, pihaknya menambah 6 unit pesawat latih tempur jenis T-50i Golden Eagle dari Korea Selatan.
Berdasarkan keterangan tertulis dari Biro Humas Kemenhan, Kamis (22/7/2021), penambahan tersebut merupakan kelanjutan kerja sama Indonesia dengan Korea Aerospace Industries (KAI).
"Kementerian Pertahanan melanjutkan kerjasama tersebut dengan rencana penambahan 6 unit Pesawat Tempur T-50i dengan KAI," tulis Biro Humas Kemenhan dalam keterangannya, Kamis.
Baca juga: Kemenhan Tambah 6 Unit Pesawat T-50i dari Korea Selatan
Kemenhan menyatakan, penambahan keenam pesawat ini dilakukan dengan memperhatikan optimalisasi pemanfaatan komponen industri dalam negeri untuk mendukung penguatan industri strategis dalam negeri.
Pengadaan pesawat asal Korea Selatan ini juga dimaksudkan untuk menyiapkan penerbangan handal untuk menjaga wilayah NKRI.
"Untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat strategis bagi TNI AU dalam rangka menyiapkan penerbang-penerbang tempur yang handal dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI dari Sabang sampai Merauke," tulis dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.