JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo meminta pemerintah untuk menggencarkan pemeriksaan spesimen atau testing Covid-19 yang sempat menurun belakangan ini.
Rahmad menegaskan, peningkatan testing perlu dilakukan agar pemerintah dapat mengetahui kondisi pandemi Covid-19 secara riil.
"Harus kita push bagaimana agar (testing Covid-19) yang dibiayai negara itu harus diperbanyak sampai benar-benar sesuai dengan kondisi riil, itu yang harus diperkuat," kata Rahmad saat dihubungi, Rabu (21/7/2021).
Baca juga: UPDATE: Turun Lagi, Pemeriksaan Spesimen Covid-19 Hari Ini Hanya 153.330
Politisi PDI-P itu khawatir, tanpa testing yang gencar, orang-orang yang terpapar Covid-19 dan berstatus tanpa gejala dapat berkeliaran dan menyebabkan penularan yang lebih luas.
Apabila testing diperbanyak, Rahmad mengatakan, masyarakat yang terpapar Covid-19 dapat segera ditangani, baik dengan isolasi mandiri maupun di rumah sakit.
"Jangan sampai saudara kita yang banyak terapapar OTG atau saudara kita yang ada kontak erat ternyata tidak ada tes, ini harus kita waspadai," kata dia.
Rahmad juga mendorong pemerintah untuk mencari tahu penyebab menurunnya jumlah testing Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir.
"Yang pertama tentu evaluasi ya kenapa menurun ya, harus kita cari sebab yang utama itu sepertinya apa," kata Rahmad.
Baca juga: Pemeriksaan Spesimen Covid-19 Menurun, Ini Penjelasan Satgas
Diketahui jumlah pemeriksaan spesimen Covid-19 kembali menurun pada Rabu (21/7/2021) ini.
Pemerintah melaporkan pemeriksaan 153.330 spesimen Covid-19 dari 116.232 orang dalam 24 jam terakhir dengan hasil 33.772 orang positif Covid-19.
Jika dibandingkan dengan hari sebelumnya, Selasa (20/7/2021), jumlah spesimen diperiksa mencapai 179.275 sampel dengan jumlah konfirmasi positif 38.325 kasus.
Kemudian, pada Senin (19/7/2021), jumlah spesimen diperiksa yaitu 160.686. Jumlah konfirmasi positif 34.257.
Berdasarkan data tersebut, jumlah pemeriksaan spesimen pada hari ini turun jika dibandingkan dua hari sebelumnya. Hal ini diikuti dengan penurunan temuan kasus positif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.