Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Joseph Osdar
Kolumnis

Mantan wartawan harian Kompas. Kolumnis 

Cak Nanto Minta Jokowi Belajar dari Gus Dur

Kompas.com - 21/07/2021, 18:18 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

“Sebagaimana kita ketahui bersama, bangsa kita hari ini defisit negarawan. Jokowi akan menjadi negarawan jika tetap memegang teguh sikapnya untuk cukup dua periode saja.”

Menurut Cak Nanto, jika itu mampu dilaksankan, sesungguhnya Jokowi sedang juga memberikan pendidikan politik adi luhung.

“Ini sebuah legasi,” ucapnya.

Kemudian ia membuat sebuah refleksi masa lalu.

“Tentu kita ingat era Soeharto. Dulu ada pameo, tidak ada yang lebih baik dari Pak Harto. Kalau Pak Harto diganti belum tentu penggantinya bisa lebih baik,” ujar dia.

Soeharto berkuasa 32 tahun.

“Demokrasi mati. Fundamental ekonomi rapuh. Oligarki dan KKN tumbuh subur. Mereka yang kaya adalah yang ada di lingkaran Pak Harto,” ucapnya.

“Pada gilirannya mereka yang mendorong Pak Harto terus berkuasa, mereka pula yang akhirnya menjatuhkannya,” ungkap Cak Nanto.

“Pada lembar sejarah lain, ada pendidikan tertinggi nilai demokrasi yang dicontohkan oleh seorang Gus Dur,” kata Cak Nanto penuh khidmat dan hormat.

Dengan kalimat indah ia berkata, “Bagaimana seorang presiden keluar dari istana dengan celana pendek untuk menjadi rakyat biasa.”

“Seorang egaliter yang legowo dan menempatkan konstitusi di atas hasrat diri. Bahkan ketika tuduhan terhadap beliau akhirnya menjadi fitnah belaka. Beliau tidak pernah menyalahkan siapa-siapa. Santai saja, tidak demo bawa massa.”

“Pendidikan politik ala Gus Dur ini memberi kita contoh bahwa seorang negarawan itu harus siap menerima dan melepaskan apa pun yang terjadi. Hukum dan undang-undang tetap ditempatkan secara terhormat sebagai sumber penyelesaian masalah politik.”

Sama dengan sekarang era Jokowi. Ada yang mengatakan lebih baik Jokowi daripada yang lain. Itu kata Cak Nanto.

“Yang menginginkan Jokowi terus lanjut periode ketiga adalah mereka yang ada di lingkaran kekuasaannya. Jokowi menolak, tapi mereka terus berwacana. Mengapa? Karena pendidikan politik ala Soeharto lebih populer ketimbang pendidikan politik ala Gus Dur. Wallahualam Bissawab,” tegas Cak Nanto.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com