JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli Epidemiologi dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan, kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat tidak akan berdampak pada penanganan Covid-19 jika jumlah testing atau pemeriksaan turun.
Menurut Dicky, seharusnya pemerintah meningkatkan jumlah testing dan pelacakan kontak erat (tracing).
"Jadi, jangan takut temukan kasus infeksi karena sudah banyak kok," ujar Dicky, saat dihubungi, Rabu (21/7/2021).
Baca juga: Pemeriksaan Spesimen Covid-19 Menurun, Ini Penjelasan Satgas
Dicky menekankan, peningkatan jumlah testing perlu dilakukan untuk mencegah situasi semakin buruk.
Antisipasi penyebaran virus dapat dilakukan ketika kasus Covid-19 berhasil dilacak melalui testing.
Ia menuturkan, pemerintah harus memiliki paradigma bahwa keberhasilan melacak kasus Covid-19 merupakan prestasi.
"Bagaimana kita akan membasmi virus ini kalau kita tidak menemukannya, itu logika sederhananya," kata Dicky.
Baca juga: Epidemiolog: Kasus Harian Covid-19 Turun karena Testing Berkurang
Sebelumnya, pemerintah memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) hingga 25 Juli.
Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah akan melakukan relaksasi pembatasan secara bertahap pada 26 Juli jika tren kasus Covid-19 menurun.
Namun, data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menunjukkan adanya penurunan jumlah pemeriksaan spesimen.
Pemeriksaan spesimen pada Minggu (18/7/2021) tercatat sebanyak 192.918 sampel dari 138.046 orang.
Kemudian pada Senin (19/7/2021) tercatat pemeriksaan sebanyak 160.686 spesimen dari 127.461 orang.
Selanjutnya, pada Selasa (20/7/2021), tercatat pemeriksaan spesimen sebanyak 179.275 sampel dari 114 674 orang.
Baca juga: UPDATE: 179.275 Spesimen Diperiksa dalam Sehari, Positivity Rate Versi PCR 47,62 Persen
Jumlah pemeriksaan itu menurun jika dibandingkan pada pekan sebelumnya yang bisa melewati 240.000 spesimen.
Data Satgas pada Sabtu (17/7/2021) sebanyak 251.392 spesimen dan sebanyak 258.532 spesimen pada Jumat (16/7/2021).
Sementara pada Kamis (15/7/2021) sebanyak 249.059 spesimen, dan Rabu (14/7/2021) 240.724 spesimen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.