Di tataran pemerintah daerah, sebaiknya para kepala daerah lebih mau teliti dan konsentrasi kerja dalam mengawasi penggunaan anggaran di APBD agar fokus kepada penanggulangan covid.
Teguran “keras” Kementerian Dalam Negeri kepada 19 provinsi diantaranya Jawa Barat, Sumatera Barat, Riau, Maluku, Aceh dan Papua agar dana yang sudah ada segera disalurkan untuk pembayaran insntif tenaga kesehatan dan pembelian peralatan penanganan covid, ternyata masih tertahan di tingkatan Bappeda dan bagian keuangan.
Baca juga: 19 Kepala Daerah yang Ditegur Keras Mendagri Terkait Dana Covid-19
Kasus “kibaran bendera putih” di Cikapundung harusnya tidak terjadi jika jajaran Pemkot Bandung dan Pemrov Jawa Barat bersinergi untuk mengatasi persoalan tuntutan para pedagang.
Kibaran bendera putih di Garut, Jawa Barat juga harusnya tidak dilakukan jika pihak Pemkab Garut mau dialog sembari mencari solusi bersama yang terbaik untuk semua pihak.
Harus obyektif dan jujur kita akui, tidak ada Presiden, Gubernur hingga Bupati siap menghadapi tantangan maha dasyat seperti sekarang ini.
Tidak ada yang menyangka bahkan meprediksikan keganasan corona seperti sekarang ini di awal mula kejadian tersebut merebak.
Mari kita dukung penuh Jokowi untuk memperpanjang PPKM Darurat hinggal taggal 25 Juli mendatang dengan tetap kritis mengkoreksi yang salah.
Dan untuk selanjutnya PPKM Darurat tidak diberlakukan lagi per tanggal 26 Juli 2021. Cukup sudah derita rakyat kecil dan menengah yang menerima dampak yang menyengsengsarakan ini.
Dengan catatan, ketika PPKM Darurat dicabut harus ada tindakan tegas dan keras terhadap pelanggaran protokol kesehatan.
Hanya ada satu cara untuk mendisplinkan warga yang lalai memakai masker, tetap berkerumun, masih menyebarkan informasi sesat soal covid dengan penindakan hukum tanpa kompromi.
Di masa akhir kepemimpinan Jokowi, dia tidak butuh lagi keplokan tangan dan sorakan riuh. Dia hanya butuh dukungan dan ketaatan warganya.
Kita haqqul yaqin, tidak ada pemerintah yang dzolim terhadap rakyatnya sendiri. Kita tahu dia sudah kerja keras, kita hanya belum melihat kesungguhan secara total dari anak buahnya saja.
Jokowi tidak perlu tampil dalam frame sedetik dalam sebuah film fiksi Barat tetapi Jokowi harus tetap (menangis) melihat penderitaan rakyatnya dan tetap (tertawa) bersama rakyatnya di saat perbaikan keadaan telah terjadi.
Tetap menangis agar segera mengambil tindakan yang tepat dan tetap tertawa agar imun kebaikan tetap terpatri dalam optimesme bangsa. Kita bukan bangsa yang gagal!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.