Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Pemerintah Tingkatkan Testing dan "Tracing", Anggota DPR: Kita Butuh Data Riil dan Konkret

Kompas.com - 21/07/2021, 14:02 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR Saleh Daulay meminta pemerintah untuk memperluas pengetasan dan pelacakan (testing dan tracing) terkait Covid-19 demi memperoleh data kasus Covid-19 yang akurat.

"Kita membutuhkan data riil dan konkret yang ada saat ini. Karena itu, persebaran jumlah testing dan tracing harus diperluas sehingga sampling dan datanya bisa semakin akurat," kata Saleh saat dihubungi, Rabu (21/7/2021).

Saleh menuturkan, jumlah testing dan tracing yang turun akan berpengaruh pada turunnya jumlah kasus positif Covid-19 yang dicatat oleh pemerintah.

Baca juga: UPDATE: Kasus Covid-19 Turun, tetapi Testing Juga Anjlok

Menurut Saleh, hal itu akan menimbulkan asumsi bahwa penurunan kasus Covid-19 disebabkan oleh melambatnya penyebaran virus.

"Orang bisa saja menafsirkan bahwa turunnya orang yang terpapar karena jumlah yang ditesting juga sedikit. Tafsir seperti ini tentu tidak baik," ujar dia.

Politikus Partai Amanat Nasional itu pun menegaskan testing dan tracing sangat penting untuk menentukan kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.

Ia meminta agar wacana pelonggaran aktivitas sosial dan ekonomi mengacu pada pada data kasus yang riil dengan jumlah testing dan tracing yang memadai.

"Kalau testing dan tracing bagus, akan berimplikasi pada orang yang terpapar. Kalau petanya jelas, kebijakan yang diambil juga jelas. Pada akhirnya, orang yang terpapar bisa diturunkan dengan cepat," kata dia.

Untuk itu, selain menggencarkan testing dan tracing, Saleh meminta agar pemerintah membuka sentra-sentra testing yang mudah diakses oleh masyarakat bahkan bila perlu digratiskan.

"Testing itu kan butuh biaya. Tidak semua masyarakat sanggup. Akibatnya, mereka hanya ikut testing jika diminta dan tidak berbayar. Ini tentu berdampak pada keterbatasan cakupan testing," ujar Saleh.

Diketahui, dalam beberapa hari terakhir penambahan kasus Covid-19 turun setelah sempat mencatat angka tertinggi dalam beberapa hari sebelumnya.

Namun, selain jumlah kasus yang turun, angka spesimen yang diperiksa juga ikut turun.

Epidemolog dari Griffith University Dicky Budiman menilai hal itu menunjukkan Indonesia belum melewati puncak pandemi Covid-19.

Baca juga: Epidemiolog: Kasus Harian Covid-19 Turun karena Testing Berkurang

"Kita belum melewati puncak pandemi, penurunan kasus itu di tengah penurunan jumlah testing dan positvity rate yang meningkat. Jadi tidak mencerminkan adanya penurunan sebetulnya," ujar Dicky saat dikonfirmasi, Senin (19/7/2021).

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan jumlah pemeriksaan spesimen menurun.

"Terdapat beberapa kemungkinan yang menyebabkan menurunya jumlah spesimen yang diperiksa. Seperti penurunan testing di akhir pekan ataupun delay input yang berasal dari laboratorium ke dalam sistem data," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (20/7/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com