Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wildan Hakim
Peneliti dan Dosen

Wildan Hakim, Peneliti di Institut Riset Indonesia (INSIS), Dosen di Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Al Azhar Indonesia.

Gelitik Iklan Politik dan Baliho Puan Maharani

Kompas.com - 21/07/2021, 13:59 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dalam iklan politik satu halaman penuh tersebut, Puan Maharani menggemakan tiga pesan kunci, yaitu "jaga iman, jaga imun, dan InsyaAllah aman". Ketiga pesan itu kemudian ditutup dengan kata "aamiin".

Dua sajian pesan berbeda merupakan bentuk komunikasi politik yang berupaya mengurai kerumitan situasi yang tengah dihadapi pemerintah dan masyarakat Indonesia.

Sisi menariknya, pesan di iklan dan baliho memiliki kesamaan, yakni mengedepankan nuansa persuasi.

Dalam tahapan berpolitik, pesan-pesan bernuansa persuasif lazim disampaikan oleh tokoh politik yang memiliki power serta otoritas.

Power dalam konteks politik didefinisikan sebagai kapasitas seorang individu untuk memengaruhi tindakan, keyakinan, atau perilaku orang lain.

Selaku Ketua DPR, mbak Puan tengah menunjukkan kapasitasnya untuk mengajak masyarakat Indonesia mematuhi protokol kesehatan.

Hal ini terbaca jelas dalam iklan politik yang menyertakan tagar #TaatiProkes.

Sementara itu, pada baliho yang menyajikan narasi "Kepak Sayap Kebhinekaan", Puan Maharani secara implisit mengingatkan pentingnya menerima kebhinekaan yang sudah menjadi kodrat bagi bangsa Indonesia.

Namun, harus diakui, kebhinekaan di Nusantara selalu menyuguhkan dua tafsir yang berlawanan.

Pada satu sisi, kebhinekaan dalam wujud perbedaan suku, agama, ras, dan antaretnis menjadi modal kekayaan bangsa ini. Di lain sisi, kebhinekaan bisa menjadi biang perpecahan antaranak bangsa.

Di antara dua tafsir yang saling bertolak belakang itulah, Puan Maharani kembali menegaskan perannya untuk menjaga kebhinekaan sebagai karunia serta modal bagi bangsa ini dalam menatap perubahan.

Merujuk pada Maswadi Rauf (1993), narasi pesan "Kepak Sayap Kebhinekaan" bisa diartikan sebagai penyampaian pesan-pesan yang bercirikan politik oleh aktor-aktor politik kepada pihak lain.

Pancasila, kebhinekaan, dan nasionalisme merupakan pesan-pesan kunci yang selama ini kerap disampaikan para aktor politik dari beragam partai politik (parpol).

Bagi Puan Maharani, pesan kunci tersebut punya ikatan emosional karena ketiganya dirumuskan langsung oleh Soekarno yang tak lain adalah kakeknya.

Pesan iklan politik Puan Maharani dengan narasi "jaga iman, jaga imun, dan Insya Allah aman" menemukan kontekstualitasnya pada saat disandingkan dengan narasi "Kepak Sayap Kebhinekaan".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Nasional
KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

Nasional
Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Nasional
Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Nasional
Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Nasional
Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Nasional
Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Nasional
Prabowo-Gibran Bersiap Kembangkan Koalisi Pasca-putusan MK

Prabowo-Gibran Bersiap Kembangkan Koalisi Pasca-putusan MK

Nasional
Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024

Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024

Nasional
KPK Nyatakan Siap Hadapi Gugatan Gus Muhdlor

KPK Nyatakan Siap Hadapi Gugatan Gus Muhdlor

Nasional
“Dissenting Opinion”, Hakim MK Arief Hidayat Usul Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

“Dissenting Opinion”, Hakim MK Arief Hidayat Usul Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Jokowi Resmikan 147 Bangunan Pascagempa dan 3 Ruas Jalan Daerah di Sulbar

Jokowi Resmikan 147 Bangunan Pascagempa dan 3 Ruas Jalan Daerah di Sulbar

Nasional
Pertemuan Megawati-Prabowo, PDI-P: Yang Sifatnya Formal Kenegaraan Tunggu Rakernas

Pertemuan Megawati-Prabowo, PDI-P: Yang Sifatnya Formal Kenegaraan Tunggu Rakernas

Nasional
Prabowo Akan Bertemu Tim Hukumnya Hari Ini, Bahas Putusan MK

Prabowo Akan Bertemu Tim Hukumnya Hari Ini, Bahas Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com