Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Ajak Masyarakat Jadikan Idul Adha Momentum Berbagi dan Bersolidaritas

Kompas.com - 19/07/2021, 20:45 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak umat Islam untuk menjadikan Idul Adha sebagai momentum berbagi dan bersolidaritas terhadap sesama.

Sebab, perayaan Idul Adha kali ini masih dilaksanakan dalam suasana pandemi Covid-19.

"Marilah momentum Idul Adha ini kita jadikan untuk berbagi dan merupakan langkah solidaritas untuk bisa hidup bersama, saling tolong-menolong, saling memberi dalam suasana saling membutuhkan saat ini," ujar Ma'ruf saat menyampaikan tausiah dalam acara Takbir Akbar Hari Raya Idul Adha secara virtual, Senin (19/7/2021) malam.

Baca juga: Jokowi: Kita Terus Berdoa dan Berikhtiar agar Pandemi Segera Berlalu

Ma'ruf mengatakan, salah satu pelajaran yang penting diambil dari momen Idul Adha kali ini adalah semangat berkorban dan berbagi.

Hal tersebut berkaca dari sejarah saat Nabi Ibrahim yang diuji Allah untuk mengorbankan anaknya Nabi Ismail. Begitu pun dengan Nabi Ismail yang bersedia berkurban atas perintah Allah tersebut.

"Hari ini kita dianjurkan bahkan diperintahkan untuk menyembelih hewan kurban dan dibagikan kepada mereka yang membutuhkan. Sesungguhnya perintah ini adalah simbol kepada kita supaya berbagi kepada orang lain," kata dia.

Berbagi, kata Ma'ruf, bisa dilakukan dengan memberikan apa saja kepada sesama yang membutuhkan.

Pada kesempatan itu, Ma'ruf juga berdoa agar Allah SWT dapat memberikan pertolongan-Nya agar pandemi Covid-19 bisa segera berlalu dari muka bumi.

Sebab pandemi Covid-19 ini, kata dia, merupakan cobaan Allah SWT kepada dunia yang juga dirasakan bangsa-bangsa lain.

"Ujian dan cobaan Covid-19 ini memang sesuatu luar biasa, bentuk cobaan yang menimpa seluruh bangsa di dunia. Oleh karena itu, mari kita bersabar menerimanya," kata dia.

Baca juga: Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Jokowi Ingatkan Umat Islam Bertakbir dari Rumah

Ma'ruf mengatakan, sabar yang harus dilakukan tidak berarti diam dan pasif tetapi justru harus berjuang.

Meskipun dalam berjuang itu, kata dia, jangan sampai mengorbankan diri dengan musibah Covid-19 saat ini.

"Upaya untuk menjaga diri dari penyebaran Covid-19 merupakan suatu kewajiban. Menjaga diri adalah kewajiban," kata dia.

Dalam rangka menjaga diri dari Covid-19 itu pula, kata dia, pemerintah menerapkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Pada Idul Adha kali ini, salah satu upaya dalam PPKM itu adalah melarang umat Islam melakukan shalat Id di masjid atau di luar secara berjamaah.

Seluruh peribadatan rangkaian Idul Adha dianjurkan seluruhnya dilakukan di rumah.

"Marilah selain kita sabar menerima musibah ini kita juga jaga diri, ikuti protokol kesehatan, dan mudah-mudahan kita diberkati Allah SWT," ucap dia.

Adapun dalam acara Takbir Akbar tersebut, hadir pula Presiden Joko Widodo, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan beberapa tokoh lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com