Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

759 Kasus Covid-19 Akibat Varian Delta di Indonesia, DKI Jakarta Paling Banyak

Kompas.com - 19/07/2021, 12:56 WIB
Wahyuni Sahara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Data Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI hingga 16 Juli 2021 melaporkan, ada 759 kasus varian B.1.617.2 atau varian Delta di Indonesia.

Jumlah tersebut tersebar di 19 provinsi, di mana DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kasus paling terbanyak yaitu 276 kasus.

Kemudian disusul Jawa Barat 224 kasus, Jawa Tengah 131 kasus, Sumatera Utara dan D.I Yogyakarta masing-masing 20 kasus.

Baca juga: Sebaran Varian Alpha, Beta, dan Delta di Indonesia Data 16 Juli 2021

Lalu Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan Timur masing-masing 13 kasus, Sulawesi Selatan 11 kasus, Papua 10 kasus.

Kalimantan Utara dan Sumatera Selatan masing-masing 8 kasus, Banten 7 kasus, Kalimantan Tengah 4 kasus.

Bali, Lampung, dan Bengkulu masing-masing memiliki 3 kasus varian Delta, Gorontalo dan Kepulauan Riau sama-sama memiliki 1 kasus varian asal India tersebut.

Baca juga: 759 Kasus Covid-19 Akibat Varian Delta di Indonesia, DKI Jakarta Paling Banyak

Di bawah ini Kompas.com paparkan kembali sebaran varian Delta di Indonesia:

1. DKI Jakarta: 276 kasus

2. Jawa Barat: 224 kasus

3. Jawa Tengah: 131 kasus

4. Sumatera Utara: 20 kasus

5. D.I Yogyakarta: 20 kasus

6. Jawa Timur: 13 kasus

7. Nusa Tenggara Barat: 13 kasus

8. Kalimantan Timur: 13 kasus

9. Sulawesi Selatan: 11 kasus

10. Papua: 10 kasus

11. Kalimantan Utara: 8 kasus

12. Sumatera Selatan: 8 kasus

13. Banten: 7 kasus

14. Kalimantan Tengah: 4 kasus

15. Bali: 3 kasus

16. Lampung: 3 kasus

17. Bengkulu: 3 kasus

18. Gorontalo: 1 kasus

19. Kepuluaun Riau: 1 kasus

Sebelumnya, dalam konferensi pers virtual pada Kamis (15/7/2021) Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa kasus Covid-19 di Indonesia didominasi oleh varian Delta, terutama di pulau Jawa.

Baca juga: Luhut Sebut Varian Delta Tidak Mudah Dikendalikan

Ini karena varian Delta menurut Luhut tidak mudah dikendalikan akibat memiliki kemampuan penularan enam kali lebih cepat daripada varian Alpha.

Varian Delta, kata Luhut, tidak hanya menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.

Ia menyebut negara-negara seperti Inggris, Belanda, Amerika Serikat, dan Thailand, juga mengalami hal yang sama.

Baca juga: Luhut Sebut Varian Delta Bisa Turunkan Efikasi Seluruh Jenis Vaksin Covid-19

Menurut Luhut berdasarkan informasi yang diterimanya, varian Delta juga bisa menurunkan efikasi seluruh jenis vaksin Covid-19.

"Ini saya titipkan betul itu, ini data ini silakan anda cek, kami lihat varian Delta ini dapat menurunkan efikasi seluruh jenis vaksin, orang yang bilang vaksin Pfizer paling hebat itu di Israel kotak merah itu dia turun tajam juga, AstraZeneca, Moderna, ini kita saya ingin mengingatkan kita baru varian Delta, apa mungkin ada lagi varian lain. We never know, kita ndak tahu," ujar Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com