Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada yang Tak Percaya Vaksinasi Bisa Cegah Covid-19, Ini Cara Kemenkes Yakinkan Masyarakat

Kompas.com - 19/07/2021, 12:39 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan, masih banyak masyarakat yang belum percaya vaksinasi dapat mencegah terinfeksi Covid-19.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya terus melakukan edukasi dan kampanye melalui media sosial agar masyarakat memahami pentingnya mendapatkan vaksinasi di masa pandemi.

"Sementara di daerah-daerah tetap umbul-umbul dan spanduk memberikan peranan penting ya," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/7/2021).

Selain itu, Nadia mengatakan, keterlibatan tokoh agama, tokoh masyarakat dalam menyosialisasikan vaksinasi menjadi penting.

Nadia menuturkan, vaksinasi Covid-19 di beberapa daerah sudah mulai digelar dengan bekerja sama dengan TNI dan jaringan puskemas.

"Saat ini kalau di luar Jawa vaksinasi kita melalui TNI dan jaringan puskesmas seperti posyandu karena jumlah vaksin juga masih terbatas," ujarnya.

Baca juga: Ada Jasa Bikin Sertifikat Vaksin Tanpa Perlu Vaksinasi, Ini Warning dari Satgas Covid-19

Lebih lanjut, Nadia juga menambahkan, vaksinasi di desa-desa tidak hanya dilakukan di sentra vaksinasi yang digelar TNI, melainkan petugas berkeliling desa agar vaksinasi mudah dijangkau masyarakat.

"Kita juga kegiatan posyandu itu juga dilakukan vaksinasi keliling bersama bidan desa," ucap Nadia.

Sebelumnya diberitakan, hasil survei LSI menunjukkan 23,5 persen responden tidak percaya bahwa vaksinasi bisa mencegah masyarakat tertular virus corona, presentasenya sebesar 23,5 persen.

Survei ini melibatkan 1.200 responden dari 34 provinsi pada periode 20-25 Juni 2021.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan mengatakan, baru 68,6 persen responden yang percaya bahwa vaksinasi akan mencegah penularan Covid-19.

"Jadi mungkin ini jadi PR untuk dikampanyekan oleh pemerintah," sebut dia dalam rilis survei virtual, Minggu (18/7/2021).

Jumlah responden yang tidak percaya itu, lanjut Djayadi, tersebar di tiga wilayah yaitu Sumatera, Sulawesi dan Jawa Timur.

Baca juga: Tanya-Jawab Seputar Vaksinasi Covid-19 di Stasiun, Berlangsung hingga 20 Juli 2021

Sementara itu, masyarakat di wilayah-wilayah yang melaksanakan pembatasan pemberlakuan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat cenderung percaya bahwa vaksinasi akan mencegah penularan Covid-19.

"Yang tidak percaya bahwa vaksin membantu pencegahan dan penularan (Covid-19) di Sumatera cukup tinggi, Jawa Timur, Sulawesi. Di daerah yang melaksanakan PPKM darurat, kepercayaan akan perlunya vaksin untuk mencegah penularan cukup tinggi," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com