Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panitia Kurban Diimbau Tegakkan Protokol Kesehatan secara Ketat

Kompas.com - 19/07/2021, 12:06 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VIII DPR Bukhori Yusuf mengimbau panitia pemotongan hewan kurban untuk menegakkan protokol kesehatan secara ketat saat pelaksanaan pemotongan.

Hal tersebut lantaran angka kasus penularan virus corona semakin memprihatinkan beberapa waktu terakhir.

"Pada perayaan Idul Adha tahun lalu, kita memang tidak mendapati kabar adanya klaster kurban. Kendati begitu, dengan adanya varian baru Covid dan peningkatan kasus yang terjadi secara tajam belakangan ini menyebabkan perayaan Idul Adha pada tahun ini menjadi sangat riskan," kata Bukhori dalam keterangannya, Senin (19/7/2021).

"Sebab itu, penegakan prokes yang tegas dan konsisten adalah kunci untuk mencegah kemungkinan terburuk,” tambah dia.

Baca juga: Wapres: Pemotongan Hewan Kurban Harus di RPH, Daging Diantar ke Rumah Warga

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengatakan, pelaksanaan pemotongan dengan menggunakan protokol kesehatan yang ketat tidak akan menghalangi ketentuan pemotongan sesuai dengan syariat.

Oleh karena itu, Bukhori meminta agar setiap panitia pemotongan hewan bisa menaati imbauan dari pemerintah setempat soal penegakan protokol kesehatan.

Selain itu, ia mendorong agar setiap lokasi pemotongan hewan dilengkapi dengan stok masker, tempat cuci tangan, dan alat pengecek suhu tubuh bagi panitia.

Bukhori juga mengimbau agar tempat pelaksanaan pemotongan dipastikan memiliki ruang yang memadai untuk menjaga jarak antar panitia.

Terkait pemantauan dan pengawasan, ia meminta agar hal tersebut menjadi tugas dari Satgas Covid-19 di tingkat kelurahan hingga RT.

Baca juga: Anies Larang Kerumunan Saat Potong Hewan Kurban: Dibagikan Langsung ke Rumah Penerima

Namun, Bukhori menekankan agar hal tersebut dilakukan dengan humanis agar tak terjadi gesekan atau singgungan.

"Kedepankan langkah yang humanis jika terjadi pelanggaran supaya tidak terjadi gesekan sosial dan berisiko mengusik suasana hari raya suci Idul Adha,” pinta dia.

Lebih lanjut, Bukhori juga menyoroti proses pemotongan hewan supaya tidak menimbulkan kerumunan.

“Alangkah baiknya bila penyaluran daging kurban dilakukan secara door to door. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan massa saat proses pembagian,” pungkasnya.

Sebelumnya, terkait pelaksanaan ibadah shalat Idul Adha, pemerintah telah sepakat untuk meminta masyarakat beribadah di rumah.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin melakukan pertemuan dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sejumlah organisasi Islam, Minggu (18/7/2021) malam.

Baca juga: Penyembelihan Hewan Kurban Boleh Dilakukan Selama 4 Hari, Ini Penjelasan Komisi Fatwa MUI

Dalam pertemuan tersebut, semua pihak sepakat bahwa pelaksanaan ibadah Idul Adha yang jatuh pada Selasa (20/7/2021) seluruhnya dilaksanakan di rumah.

Apalagi, Indonesia sudah mulai dianggap sebagai pusat penyebaran baru Covid-19 karena tingginya angka penularan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com