Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelangkaan Oksigen, Menko PMK Minta Produsen Tingkatkan Produksi

Kompas.com - 18/07/2021, 11:19 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta pabrik penghasil oksigen untuk menambah kapasitas produksinya.

Hal tersebut disampaikan Muhadjir dalam kunjungannya ke pabrik oksigen PT Samator di Yogyakarta, Jumat (16/7/2021) lalu.

Permintaan tersebut dimaksudkan agar pemerintah dapat terus memenuhi kebutuhan oksigen bagi para pasien Covid-19.

Baca juga: Mohon Maaf untuk Sementara IGD Tidak Menerima Pelayanan Pasien yang Memerlukan Oksigen

"Samator ini menyuplai sekitar 85 persen dari total kebutuhan oksigen di Yogyakarta sehingga menjadi andalan. Saya minta siap-siap untuk menaikkan kapasitas kalau memang sangat dibutuhkan," ujar Muhadjir dikutip dari siaran pers, Minggu (18/7/2021).

PT Samator telah menaikkan 100 persen dari total kapasitas produksi normalnya, yaitu 5 ton per hari.

Selain itu, Muhadjir juga meminta setiap perusahaan perusahaan penghasil oksigen tidak hanya mengandalkan dari satu pusat produksi saja.

Hal itu bertujuan untuk tetap menjaga konsistensi produksi yang dihasilkan supaya tidak terjadi kekosongan oksigen.

"Saya mohon nanti PT Samator kalau dari Kendal telat supaya dengan sigap bisa diisi dari yang lain, misalnya dari Surabaya atau yang ada di Jakarta atau di Bekasi. Artinya jangan hanya mengandalkan dari satu pusat produksi saja," kata Muhadjir.

Muhadjir juga mengingatkan agar setiap perusahaan oksigen saling menjaga hubungan baiknya.

Baca juga: Jokowi: Banyak Pabrik Oksigen Bisa Ditambah Kapasitas, Ada yang Off Bisa Dihidupkan Lagi

Misalnya, kata dia, PT Samator dengan Air Products atau yang lainnya dapat saling meminjamkan tabung oksigen apabila terjadi kekurangan.

Menurut dia, kebutuhan oksigen yang sangat mendesak harus diatur sebaik mungkin agar tidak ada kekurangan.

"Saling pengertianlah karena ini menyangkut hidup mati pasien yang sangat tergantung dengan ketersediaan oksigen," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com