Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut soal Pandemi: Jika Kita Tidak Kompak, Persoalan Tak Bisa Diselesaikan

Kompas.com - 18/07/2021, 09:27 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengakui ada banyak persoalan dalam menangani pandemi Covid-19.

Dia menekankan kerja sama semua pihak dibutuhkan dalam menghadapi penularan Covid-19 akibat varian Delta yang saat ini masif terjadi.

"Kami kerja keras menghadapi banyak masalah, banyak tantangan. Tapi kita ingin menyampaikan satu per satu masalah itu saya kira bisa makin kita selesaikan," ujar Luhut dalam konferensi pers virtual pada Sabtu (17/7/2021).

Baca juga: Luhut Sebut 2 Indikator Tentukan Kelanjutan PPKM Darurat

"Tapi itu saja tak cukup karena yang paling penting itu di hulu. Adalah semua kerja sama kita. Seluruh masyarakat. Semua sama dalam menghadapi varian Delta ini. Jika tidak kompak, persoalan ini tidak bisa kita selesaikan," tegasnya.

Luhut mengingatkan, kasus Covid-19 bisa turun dan kembali naik jika semua pihak kurang kompak dalam kesadaran penanganan pandemi.

Sehingga dia meminta persoalan pandemi tidak dipolitisasi.

"Jangan kita politisasi mari kita kerja sama. Kerja sama di hulu. Sebab kita menghadapi varian Delta yang luar biasa ganasnya," tutur Luhut.

Dia pun menyampaikan dalam dua hari terakhir kondisi Covid-19 di Indonesia membaik.

Baca juga: PPKM Darurat, Kata Jokowi dan Permintaan Maaf Luhut

Di beberapa daerah seperti DKI Jakarta dan Bali tercatat penurunan penambahan kasus Covid-19 dan mobilitas masyarakat.

"Walau pun mungkin masih akan naik dalam dua tiga hari ke depan. Tapi kalau kita konsisten semua, saya lihat akhir Juli posisi kita akan semakin baik," tutur Luhut.

"Oleh karena itu saya minta teman-teman di seluruh tempat, di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur terus bahu membahu. Dan di tempat lain di Tanah Air untuk melawan varian delta ini," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com