Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Antara Ikatan Cinta dan Holopis Kuntul Baris

Kompas.com - 17/07/2021, 09:38 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Selain menjadi santapan serangan politik – yang lagi-lagi diarahkan kepada Jokowi -, membanggakan waktu menonton hiburan seperti menertawakan derita rakyat yang berpeluh mencari makan akibat penerapan jam operasional atau berjibaku mencari kamar perawatan di rumah-rumah sakit akibat penuhnya dengan pasien covid.

Belum lagi menteri yang diserahi tugas mengkoordinasi PPKM, kerap mengeluarkan pernyataan yang ambigu.

Awal minggu menyebut masalah covid bisa dikendalikan tetapi di kemudian hari bilang kondisi covid delta sulit dikendalikan. Padahal, rakyat butuh jaminan dan ketenangan dari pemangku tertinggi.

Sebagai pemegang kendali di lapangan, harusnya bisa memberikan laporan yang obyektif kepada Jokowi –jauh dari kesan Asal Bapak Senang– tentang kondisi faktual di lapangan agar Presiden bisa memutuskan kebijakan dengan tepat tanpa cela.

Kegagalan penerapan kebijakan vaksin berbayar -walau apotek dan gerai Kimia Farma di beberapa daerah sudah siap melaksanakannya- sebetulnya tidak boleh terjadi jika sebelum keputusan ini diambil, dipertimbangkan dengan masak, dan melakukan kajian serta sosialisasi terlebih dahulu.

Desakan sebagian akademisi, aktivis LSM, politisi bahkan organisasi kesehatan dunia (WHO) untuk membatalkan vaksin berbayar menjadikan Jokowi harus “menanggung” malu ulah kebijakan para menterinya. Padahal jika dikemas dengan sosialisasi yang tepat, yakni dengan mengedepankan unsur kegotongroyongan tanpa mengorbankan vaksin hasil hibah, tentu opini positif masyarakat bisa terbangun.

Padahal tawaran dari kalangan swasta di Amerika Serikat yang menyediakan vaksin berbayar sambil pelesiran kepada kalangan berduit di Indonesia, juga sangat kasat mata. WHO pun tidak mempermasalahkan.

Keluarga pembantu Presiden pun harusnya ikut menenggangrasa dengan tugas-tugas mulia orangtuanya dalam menangani persoalan tragedi kemanusian terbesar sepanjang masa. Membanggakan liburan mewah di Jepang di media sosial seakan abai dengan perjuangan seorang dokter muda di Jogya yang rela menyediakan waktunya untuk konseling gratis bagi warga yang tengah isolasi mandiri di rumah.

Sekali lagi, memang tidak ada aturan yang dilanggar dan berwisata adalah hak pribadi dan bukan urusan negara. Akan bijak jika “tepo seliro” dikedepankan apalagi terkait dengan image ayah yang akan maju sebagai calon presiden mendatang.

Di saat sebagian besar rakyat kita sedang sedih dan susah, memamerkan kemewahan dan kekayaan seperti mengejek dan mentertawakan kemiskinan. Ironis!

Kita Bisa Atasi Covid

Seruan Presiden Joko Widodo yang meminta jajarannya untuk mengedepankan sense of crisis, sejatinya telah dilakukan oleh rakyat tanpa komando. Semua pihak terpanggil untuk membantu meringankan derita sesama anak bangsa.

Jika pengusaha sekaliber Sukanto Tanoto mendatangkan bantuan oksigen dalam jumlah yang besar, maka seorang pengusaha lokal di Nunukan, Kalimantan Utara, bernama Haji Momo pun rela mengisi tabung-tabung oksigen yang kosong di Sebatik –perbatasan dengan Sabah, Malaysia– ke tempat pengisian oksigen di Tarakan. Butuh 4 jam perjalanan dengan speed boat dari Sebatik menuju Tarakan (Kompas.com, 10 Juli 2021).

Saat ini adalah waktu yang tepat, profit bukanlah menjadi tujuan para pengusaha semata tetapi kemanusian dan jiwa patriotisme harus menjadi tujuan mulia.

Dari kalangan partai pun juga tidak ketinggalan. DPP PDI Perjuangan membuka dapur umum untuk menyuplai kebutuhan makan bagi para penderita covid yang tengah isolasi mandiri di rumah. Dengan menggaet salah satu operator layanan online, bantuan makanan ini akan cepat sampai kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

Putri Megawati Soekarnoputeri, Puan Maharani membawa bantuan vaksin ke Jawa Timur sementara politisi lain menggelar vaksinasi di Ciracas, Jakarta Timur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com