Sementara, intervensi yang dilakukan pemerintah atas lonjakan kasus itu dimulai dari pekan kedelapan.
Lalu, saat ini kapasitas Rumah Sakit (RS) dan laboratorium semakin meningkat.
"Dengan total saat ini kurang lebih 120.000 tempat tidur isolasi dan ICU serta 7.930 tempat tidur di RSDC Wisma Atlet," ungkap Wiku.
Wiku juga mengungkapkan, saat ini terdapat 742 laboratorium Covid-19 dengan capaian pemeriksaan lebih dari 300 persen dari standar Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Kendati demikian, upaya penanganan Covid-19, disebutnya terus dilakukan.
"Evaluasi terus dilakukan agar penurunan kasus dapat telihat sesegera mungkin," tegas Wiku.
Menurutnya, saat ini pemerintah pusat terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memantau kapasitas tempat tidur di RS daerah masing-masing.
Jika konversi RS di daerah sudah melebihi 40 persen, maka perlu segera dibuka dan difungsikan RS Darurat atau RS Lapangan khusus Covid-19.
Baca juga: Satgas: Penurunan Kasus Covid-19 Paling Cepat Butuh 3 Pekan
"Penambahan tempat tidur isolasi terpusat juga perlu menjadi fokus utama untuk menurunkan beban RS," tambah Wiku.
Pada Jumat kemarin, pemerintah juga resmi mengumumkan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga akhir Juli 2021.
Pengumuman itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Muhadjir mengatakan, Presiden Joko Widodo telah memutuskan memperpanjang PPKM Darurat hingga 31 Juli 2021.
"Tadi Rapat Kabinet terbatas yang saya ikuti waktu saya di Sukoharjo (Jateng) sudah diputuskan Bapak Presiden dilanjutkan sampai akhir Juli PPKM ini," kata Muhadjir seperti dilansir Antara, Jumat (16/7/2021).
Muhadjir melanjutkan, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa keputusan perpanjangan PPKM Darurat ini memiliki banyak risiko.