Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Jaga Keberlanjutan Ikan Banyar, Kementerian KP Lakukan Riset dengan Analisis Otolith

Kompas.com - 16/07/2021, 19:32 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

"Penelitian ini memberikan perspektif baru dalam pengkajian stok, di mana pemetaan struktur populasi yang menyusun stok secara keseluruhan perlu dilakukan sebagai prasyarat utama sebelum melakukan penilaian kondisi stok. Terlebih lagi jika masing-masing populasi mempunyai kontribusi yang berbeda-beda,” kata Arief.

Baca juga: Ekspor Benur Dilarang, KKP Jamin Siapa Pun Boleh Budi Daya Lobster

Lebih lanjut, ia mengatakan, penelitian tersebut membuka pintu bagi penelitian-penelitian serupa dengan pendekatan yang murah dan cepat. Apalagi, jika dilakukan secara rutin pada berbagai jenis ikan pelagis yang tersebar secara luas.

Menurut Arief, penelitian identifikasi struktur populasi perlu dilanjutkan pada masa mendatang dengan menggabungkan beberapa pendekatan agar memperoleh hasil yang komprehensif.

Ia menuturkan, penelitian dapat diperluas pula pada jenis-jenis ikan beruaya lain yang penyebarannya meliputi perairan atau wilayah negara yang berbeda.

Dengan demikian, kata dia, pengelolaan perikanan dalam Organisasi Pengelolaan Perikanan Regional atau Regional Fisheries Management Organizations (RFMOs) dapat terwujud dengan berbasis stok yang utuh dan lebih berkeadilan.

Baca juga: Eks Menteri KP Edhy Prabowo Divonis 5 Tahun Penjara

Sementara itu, Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) (Kementerian KP) Sjarief Widjaja mengatakan, hasil riset dan inovasi BRSDM harus mampu mendukung program prioritas Kementerian KP.

“Kita harus punya program cerdas untuk atasi berbagai hambatan,” ujar Sjarief dalam keterangan yang diterima Kompas.com pada Jumat (16/7/2021).

Seperti diketahui, Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Sakti Wahyu Trenggono memiliki tiga program prioritas.

Pertama, meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sumber daya alam (SDA) perikanan tangkap.

Kedua, mengembangkan perikanan budidaya didukung riset. Ketiga, membangun kampung-kampung perikanan berbasis kearifan lokal.

Menurut Kepala BRSDM, sumber daya kelautan dan perikanan telah menjadi tumpuan dan masa depan bangsa.

Baca juga: Resmi, Menteri KP Larang Penggunaan Alat Tangkap Ikan yang Rusak Ekologi Laut

“Dengan riset dan inovasi, kita dapat menggali potensi tersebut demi mewujudkan kesejahteraan rakyat, kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan, serta meningkatkan peran sektor kelautan dan perikanan dalam pembangunan ekonomi nasional,” katanya.

Untuk diketahui, identifikasi struktur populasi Ikab Banyar di wilayah perairan selatan Pulau Jawa dan Bali dengan analisis bentuk otolith dalam Sharing Session BRSDM dapat disaksikan melalui kanal YouTube BRSDM TV pada tautan berikut ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Nasional
Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Nasional
Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Nasional
Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Nasional
Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com