Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Ungkap Ada Kendala Suplai 3 Obat Impor untuk Pasien Covid-19

Kompas.com - 16/07/2021, 15:48 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, ada tiga obat untuk terapi pasien Covid-19 yang saat ini terkendala persoalan suplai.

Obat-obatan tersebut seluruhnya merupakan impor dari luar negeri.

"Kami menyadari bahwa ada obat-obatan impor yang memang secara global suplainya sangat ketat. Pertama obat Remdesivir yang kami impor dari India, Pakistan dan China," ujar Budi dalam keterangan pers virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (16/7/2021).

Solusinya, saat ini Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah bernegosiasi dengan otoritas India, supaya negara tersebut dapat membuka kembali keran ekspor Remdesivir.

Hasilnya saat ini sebanyak 50.000 vial obat Remdesivir telah masuk setiap pekan.

"Kita juga buka akses ke China supaya obat yang mirip dengan Remdesivir bisa kita bawa masuk," ungkap Budi.

Obat lain yang juga suplainya jarang adalah Actemra. Budi mengungkapkan, secara global obat ini sangat sulit didapatkan.

Baca juga: Mengenal Oseltamivir, Obat yang Dihapus dari Rekomendasi Obat Covid-19

Actemra merupakan obat yang diproduksi perusahaan farmasi Roche dari Swiss.

"Kami juga sudah bicara dengan CEO Roche dan memang diakui ada global supply yang ketat. Sehingga dengan stok yang ada sekarang masih jauh dari yang kita butuhkan," ungkap Budi.

"Kita mencari beberapa alternatif obat yang mirip dengan Atemra, salah satunya dari AS karena kebetulan AS saat gelombang pertama dan kedua punya stok obat yang cukup banyak," jelasnya.

Dia berharap dalam waktu dekat pemerintah bisa membawa ke Indoensia obat alternatif yang mirip dengan Actemra.

Budi melanjutkan, saat ini pemerintah juga mencari obat Gammaraas yang dari kategori obat yang dikenal dengan grup intravenous immunoglobulin therapy atau IVIG asal China.

Menurutnya kebutuhan untuk obat itu cukup banyak.

Baca juga: Alasan BPOM, WHO, dan FDA Belum Setujui Ivermectin sebagai Obat Covid-19

 

"Sekarang kita sudah bisa mendatangkan 30.000 vial. Tapi kita butuh lebih banyak dan dibantu Kementerian Luar Negeri, kita terus melakukan lobi-lobi dengan pemerintah China," kata Budi.

"Jadi tiga obat impor itu yang terus kita kejar agar bisa memenuhi kebutuhan di dalam negeri," tegasnya.

Budi menambahkan, untuk obat-obatan yang diproduksi oleh pabrik dalam negeri saat ini suplainya masih terkendali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com