Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tingkatkan Konsumsi Ikan, Kementerian KP Gelar Pelatihan Pengolahan Camilan Berbahan Ikan

Kompas.com - 16/07/2021, 10:37 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) terus berupaya menggalakkan program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) untuk mendukung peningkatan konsumsi ikan nasional.

Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Kementerian KP Sjarief Widjaja menyampaikan, meningkatkan konsumsi ikan dapat dilakukan dengan membuat inovasi pada olahan makanan, salah satunya mengembangkan produk bergizi berbahan dasar ikan.

Oleh karenanya, Kementerian KP melalui BRSDM mengadakan pelatihan pengolahan camilan ikan bagi para pelaku usaha agar dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengembangkan usaha mereka.

“Lewat pelatihan ini, peserta dapat memanfaatkan pelatihan dengan baik sehingga ke depannya dapat menjadi salah satu alternatif peluang usaha dan meningkatkan pendapatan pelaku usaha,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (16/7/2021).

Baca juga: Menteri KKP akan Jadikan Toraja Utara Model Pembudidayaan Ikan Nila di Pedalaman

Salah satu pelatihan yang digelar KKP melalui BRSDM adalah pelatihan pembuatan camilan bernama fishchocoral, Selasa (13/7/2021).

Difasilitasi Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BP3) Ambon, pelatihan yang digelar daring ini diikuti sebanyak 468 peserta dari 33 provinsi di Indonesia.

Dalam kegiatan ini, para pelatih mendemonstrasikan secara langsung cara membuat fishchocoral, yang merupakan inovasi camilan berbahan dasar ikan dan cokelat yang diolah dalam bentuk terumbu karang.

Terkait hal itu, Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP) Lilly Aprilia Pregiwati memuji terobosan baru gagasan BP3 Ambon, terutama dalam mengombinasikan ikan dengan cokelat menjadi camilan yang menarik.

“Terobosan untuk membuat snack fishchocoral berbahan baku ikan, dibalut dengan cokelat dan dibentuk seperti terumbu karang ini sangat menarik,” ujarnya.

Baca juga: KKP: Benih Lobster Boleh Ditangkap tetapi Hanya untuk Riset

Menurutnya, produk ini akan membuat orang-orang tertarik menggeluti atau memproduksi makanan dari ikan. Tak hanya itu, produk ini juga bisa membuat anak-anak semakin suka ikan.

Sementara itu, Kepala Sub Koordinator Pelatihan BP3 Ambon Ekadasa Priantara mengatakan, camilan cokelat merupakan hidangan yang hampir disukai banyak kalangan, terlebih anak-anak.

“Cokelat banyak disukai anak-anak dan jika dibuat menjadi camilan yang dicampur dengan ikan mereka sulit menolak, karena rasanya manis dan gurih,” katanya.

Ekadasa juga menyebutkan, pelatihan ini menjadi salah satu upaya diversifikasi produk olahan ikan, yaitu memperkenalkan fish snack.

Salah satu peserta pelatihan Siti Anisyah pun memuji program ini. Menurutnya, pelatihan ini sangat bermanfaat sehingga bisa ditularkan ke masyarakat.

Baca juga: KKP Siapkan Skema Klaim Kerugian Kerusakan Terumbu Karang di Raja Ampat

“Pelatihan Pembuatan Fishchocoral kali ini sangat luar biasa, bermanfaat sekali ilmunya untuk ditularkan ke masyarakat khususnya pelaku utama perikanan,” tambahnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Nasional
Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Nasional
Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Nasional
Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Nasional
Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Nasional
Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Nasional
Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi Kasus APD Covid-19

Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi Kasus APD Covid-19

Nasional
Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Nasional
Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Nasional
Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Nasional
Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Nasional
Petugas 'Ad Hoc' Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Petugas "Ad Hoc" Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Nasional
Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Nasional
Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com