JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa virus corona varian Delta bisa menurunkan efikasi seluruh jenis vaksin Covid-19.
Hal itu disampaikan Luhut dalam konferensi pers secara virtual melalui YouTube resmi Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Kamis (15/7/2021).
"Ini saya titipkan betul itu, ini data ini silakan anda cek, kami lihat varian Delta ini dapat menurunkan efikasi seluruh jenis vaksin, orang yang bilang vaksin Pfizer paling hebat itu di Israel kotak merah itu dia turun tajam juga, AstraZeneca, Moderna, ini kita saya ingin mengingatkan kita baru varian Delta, apa mungkin ada lagi varian lain. We never know, kita ndak tahu," ujar Luhut.
Baca juga: Luhut: Hampir Semua Varian Delta Tersebar di Pulau Jawa
Luhut mengatakan peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia didominasi oleh varian Delta.
Bahkan menurut Luhut, di Pulau Jawa semua dikontrol oleh varian Delta. Hal ini dikarenakan varian Delta memiliki kemampuan menular enam kali lebih cepat daripada varian Alpha.
"Kalau kanan yang warna marun ini itu lah dia, hampir semua di Jawa ini, itu semua di kontrol varian Delta. Di mana varian Delta ini menurut yang saya baca hampir 6 kali lebih cepat dari varian Alpha," katanya.
Varian Delta, kata Luhut, tidak hanya menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia. Ia menyebut negara-negara seperti Inggris, Belanda, Amerika Serikat, dan Thailand, juga mengalami hal yang sama.
"Jangan kita lihat tidak hanya Indonesia saja yang kena, itu Inggris kena, Belanda kena, perdana menteri Belanda minta maaf karena dia menyetujuinya lepas masker pada beberapa waktu yang lalu, dan sekarang naik eksponensial. Malaysia juga, Rusia, Indonesia Thailand dan seterusnya. Amerika sendiri sekarang juga terjadi kenaikan luar biasa," jelasnya.
Baca juga: Luhut Sebut Varian Delta Tidak Mudah Dikendalikan
Luhut meminta agar semua pihak memahami bahwa varian Delta adalah varian virus Corona yang sulit dikendalikan.
"Saya mohon agar kita semua paham varian Delta ini varian yang tidak mudah dikendalikan," katanya.
Data Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI pada 11 Juli 2021 menunjukkan ada sebanyak 615 kasus varian Delta di Indonesia. Jumlah tersebut tersebar di 13 provinsi.
Baca juga: Kasus Covid-19 Bertambah 54.517 dalam Sehari, Luhut Peringatkan Bisa Naik Lagi
Varian Delta paling banyak ditemukan di DKI Jakarta dengan jumlah 264 kasus, disusul Jawa Barat 183 kasus, Jawa Tengah 92 kasus, Jawa timur dan Nusa Tenggara Barat sama-sama 13 kasus.
Kemudian Sulawesi Selatan 11 kasus, Banten 7 kasus, Kalimantan Timur 4 kasus, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Kalimantan Tengah sama-sama 3 kasus, Sumatera Utara 2 kasus, dan Gorontalo 2 kasus.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.