Kasus aktif adalah jumlah pasien positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri. Selain itu, pemerintah juga mencatat ada 209.186 orang yang berstatus sebagai suspek.
Pemeriksaan spesimen
Sementara itu, dalam 24 jam terakhir, pemerintah telah memeriksa 249.059 spesimen terkait Covid-19.
Rinciannya, sebanyak 169.608 spesimen diperiksa melalui tes swab polymerase chain reaction (PCR), 883 spesimen melalui tes cepat molekuler (TCM), dan 78.568 spesimen melalui tes rapid antigen.
Dengan demikian, hingga Kamis ini, secara kumulatif pemerintah telah memeriksa 22.622.932 spesimen dari 15.288.045 orang. Satu orang dapat diambil spesimen lebih dari satu kali.
Berdasarkan data Satgas, 249.059 spesimen yang diperiksa dalam 24 jam terakhir ini berasal dari dari 185.321 orang.
Baca juga: Jokowi Bagikan Paket Obat dan Sembako untuk Warga Kelurahan Sunter Agung
Jumlah ini terdiri dari 118.763 orang menggunakan real time swab test PCR dan 823 menggunakan TCM. Kemudian, ada 65.735 orang yang diambil sampelnya menggunakan tes antigen.
Hasilnya, sebanyak 56.757 orang diketahui positif Covid-19. Jumlah itu didapatkan dari 48.622 hasil swab PCR, 558 dari TCM, dan 7.577 dari antigen.
Dari data tersebut, maka positivity rate kasus positif Covid-19 harian adalah 30,63 persen.
Jika tanpa menggunakan hasil positif dari tes antigen, yaitu hanya menghitung dari metode swab PCR dan TCM, maka positivity rate lebih tinggi, yakni 41,13 persen.
PPKM belum berhasil turunkan kasus
Sementara itu, pemerintah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat untuk mengatasi lonjakan kasus.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebutkan, penerapan kebijakan itu mulai membuahkan hasil.
Hal tersebut dibuktikan dengan berkurangnya mobilitas penduduk di berbagai tempat sejak PPKM darurat diterapkan.
"Evaluasi terkait pembatasan mobilitas yang telah dilakukan selama satu minggu PPKM darurat kemarin sudah mulai terlihat hasilnya di mana terjadi penurunan mobilitas ke tempat kerja, tempat umum, tempat wisata, dan stasiun," kata Wiku, dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (15/7/2021).
Baca juga: PPKM Darurat Batasi Mobilitas, tetapi Belum Cukup Turunkan Kasus Positif Covid-19