Extruder juga dilengkapi empat elemen pemanas elektrik dengan thermocontrol, yang memiliki satu lubang die dan berdiameter 2–3 milimeter (mm).
Pada material mesinnya, sebut Putri, menggunakan stainless steel dan hard chrome dengan total daya 600 W.
Rangkaian alat extruder menghasilkan film yang seragam dengan kapasitas produksi mencapai 2,42 kg per jam.
Sementara itu, alat ketiga adalah konveyor yang memiliki spesifikasi panjang 1,5 m dengan media pendingin air dan dilengkapi water chiller.
“Untuk material alatnya menggunakan stainless steel dengan total daya 125 Watt dengan tegangan standar 220 V (Volt),” imbuh Putri.
Baca juga: Tarif Listrik Kelompok 900 Volt Ampere Naik 2 Kali Lipat?
Adapun keempat, pelletizer menggunakan pisau berputar dengan motor seperempat HP yang dilengkapi pengatur kecepatan. Material alat ini menggunakan stainless steel dengan daya 70 W (220 V).
Selain penelitian dari LRMPHP, Kementerian KP melalui BRSDM juga melakukan riset tentang marine debris project bersama dengan mitra Prancis.
Kerja sama tentang proyek sampah laut itu dibahas mendetail dengan Menteri Kelautan Prancis Annick Girrardin di Kantor BRSDM, Sabtu (10/7/2021).
Seperti diketahui, laut Indonesia memiliki permasalahan serius terkait pencemaran lingkungan akibat sampah plastik.
Baca juga: Mencari Inovator Pengelolaan Sampah Plastik
Pasalnya, penguraian sampah dari darat ini membutuhkan waktu cukup lama, bahkan hingga ratusan tahun untuk bisa terurai.
Hal tersebut tidak hanya menjadi permasalahan Indonesia, tetapi juga seluruh negara di dunia.
Oleh karenanya, Kementerian KP hadir menawarkan alternatif solusi melalui penelitian dan kerja sama dengan pihak lain.
Berdasarkan data pada jurnal penelitian Groh et al (2019) mengatakan, produksi plastik secara global sudah mencapai 380 juta ton pada 2015.
Baca juga: Berkunjung ke RI, Menteri Kelautan Perancis Soroti Isu Sampah Plastik
Sekitar 40 persen dari jumlah produksi plastik tersebut digunakan untuk pengemasan.
Begitu pula pada jurnal penelitian lain Zhang, Show, dan Ho (2019) menyatakan, sisi negatif pembuangan sampah plastik dapat menimbulkan beberapa masalah lingkungan yang serius.