JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia mendorong Amerika Serikat (AS) turut berperan positif bagi kawasan, khususnya ASEAN.
Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi saat menghadiri pertemuan khusus menlu ASEAN-AS secara virtual, Rabu (14/7/2021).
Retno menyambut baik kembalinya AS kepada multilateralisme sehingga mendorong peran positif AS yang lebih besar di kawasan.
Menurut dia, kepemimpinan AS dalam kerja sama internasional dan multilateralisme akan berkontribusi untuk membuat dunia lebih baik.
"Kerja sama harus diutamakan,” kata Retno dikutip dari laman resmi Kemlu, Kamis (15/7/2021).
Baca juga: Menlu Retno Minta Rusia Buka Akses untuk Mahasiswa RI
Retno mengatakan, hubungan yang baik antara AS dan ASEAN akan bermanfaat secara mutualisme.
Menurut dia, peran positif AS akan berkontribusi menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.
"Kami juga mengapresiasi kepemimpinan AS dalam menangani pandemi global, khususnya komitmen untuk berbagi 500 juta vaksin kepada negara-negara lain untuk mengatasi kesenjangan akses vaksin," ujar dia.
Di samping itu, Retno juga turut mendorong peran AS dan ASEAN untuk memastikan kawasan Indo-Pasifik tetap aman, stabil, sejahtera, dan damai.
Oleh karena itu, dialog harus diutamakan dibandingkan konflik. Termasuk mengedepankan kepercayaan strategis dibandingkan defisit kepercayaan serta kolaborasi dibanding kompetisi.
“Prinsip-prinsip ini tertuang dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific dan harus menjadi pedoman dalam kemitraan ASEAN-AS ke depan,” ucap Retno.
Baca juga: Menlu RI Dorong Rusia Prioritaskan ASEAN sebagai Penerima Vaksin Covid-19
Pada kesempatan yang sama, Retno juga menekankan perlunya penguatan kerja sama dalam melestarikan perdamaian dan stabilitas kawasan.
Salah satunya terkait isu Myanmar yang sampai saat ini masih menjadi perhatian dan prioritas ASEAN.
Retno berharap, kolaborasi antarnegara dapat lebih diperkuat untuk memerangi pandemi Covid-19 saat ini.
"Dalam situasi sulit seperti sekarang, kita membutuhkan kolaborasi lebih dari sebelumnya. Kompetisi dan rivalitas di kawasan hanya akan mengganggu upaya global memerangi pandemi sehingga energi kolektif perlu difokuskan untuk mengakhiri pandemi dan pulih," ucap dia.